Popular Post

Posted by : Story Of Life Saturday, May 9, 2015



Nama Gue Rani. Banyak temen yang bilang gue anaknya terlalu setia, terlalu sayang, terlalu sabar dan gak bisa berpikir jernih soal cowok, sehingga gue sangat mudah untuk diselingkuhin dan kurang bisa memilih cowok yang terbaik buat hidup.  Ya maklum lah kalau urusan cinta memang kebanyakan wanita bingung untuk nentuin keputusan. Jika siap mencintai, kita juga harus siap patah hati juga bukan? Kita juga belum benar benar tau rasanya mencintai ketika belum patah hati.

Awal mula ketika SMP, gue hanya cewek supu yang masih belum paham arti cinta seperti apa. kecil, kacamataan, sukanya menyendiri, rambut kepang dua seperti gadis desa. Keadaan gue ketika SMP, yang sempurna membuat para cowok sukses ngehindar. Sukses deh gue jomblo 3 tahun ketika SMP. Tapi dengan keadaan seperti ini, gue jadi gak perlu repot repot dihadapin dengan penyakit akut berkepanjangan yang menyerang remaja seusia gue, yaitu galau. Gue jadi bisa fokus sekolah sepenuhnya guys.

Dengan tidak galau gue jadi bisa selalu menempati rangking 5 bedar di kelas, gue jad gak gampang sedih, gak gampang baper ke cowok, gak ganti ganti pm ataupun timeline galau di bbm dan twiter, dan yang terpenting gak pernah nangis sendirian ketika di kamar. Gue jadi berfikir, buat apa coba pacaran, buang buang waktu dan tenaga aja. Dan semenjak itu, gue udah mutusin untuk gak pernah pacaran, mending langsung nikah aja, simple, gak ribet

Tapi apakah kita yang hanya manusia biasa bisa mencegah kedatangan cinta? Konon para dewa di jaman terdahulu juga bingung menghadapi hal serumit ini. Lihat saja kisah Rama Sinta terdahulu, Rama yang mati matian mendapatkan hati Sinta dengan cara memenangkan sayemnbara mencabut busur pusaka kerajaan Wideha, yang pada akhirnya Rahma menyia nyiakan cinta tulus dari Sinta karena termakan omongan negatif dari rakyatnya. Lihatlah kawan, bahkan seorang Rama, pangeran dari kerajaan kosala, yang bisa menghabisi para raksasa di misinya yang sangat berbahaya, yang bisa mencabut busur pusaka kerajaan wideha yang konon tak ada yang bisa mencabut busur itu, masih saja dibutakan oleh urusan cinta. Sangat berbahaya bukan cinta itu? Makanya gue males ngurusi hal ini.

Petaka itu pun akhirnya terjadi, kita yang hanya manusia biasa sepertinya tak bisa mencegah kedatangan cinta. Awal masuk SMA gue masih sama seperti SMP. Masih cewek yang kecil, kacamataan, sukanya menyendiri, rambut kepang dua seperti gadis desa. Dan masih sangat sangat tabu untuk membicarakan urusan cinta buat gue. Hal ini masih terus berlanjut sampai gue ketemu dengan dia. Dia bernama Riko, kapten futsal sekolah, cowok terkeren, paling terkenal, paling jago main futsal, paling tampan di sekolah, ya yang jelas banyak cewek yang suka ke dia, waktu pertama kali gue lihat dia main futal di lapangan, gak tau kenpapa gue langsung suka aja gitu spontan ke dia.
Seperti cinta pada pandangan pertama, gue yang selama ini mati matian gak percaya pada pandangan pertama, yang selama ini gue selalu ngeledek FTV yang nayangin cinta pada pandangan pertama, mana ada cinta yang datang seinstan dan segampang itu seperti yang FTV selalu ceritain. Ah, sepertinya gue terkena karma omongan gue terdahulu, gue yang dulu ngata ngatain cinta pandangan pertama, eh sekarang malah ngalamin sendiri.

Dan seperti gunung yang lama tak aktif tiba tiba meletus, ketika cinta menyerang, gue sangat sangat norak. Gue jadi ngerubah total penampilan, yang awalnya  kecil gue rubah jadi pakai sepatu yang lumayan tinggi ke sekolah, yang awalnya kacamata tebel gue rubah jadi makai lensa mata biar gak kacamaataan tebel lagi, yang awalnya suka menyendiri dan rambut dikepang dua gue rubah jadi suka bergaul dan rambut dibiarkan lurus menjuntai. Gue juga suka galau di pm bbm atau pun timeline twiter, dan diantara cewek cewek yang suka ke Riko dan mau nunjuin perhatianya ke dia, gue yang paling ekstrim. Gue selalu bawain dia bekal ketika dia selesai futsal, gue selalu setia nungguin dia futsal sampai selesai, selalu bbm in dia duluan, selalu kasih perhatian lebih ke dia.

Lucu ya bagaimana cinta bisa ngerubah gue jadi seperti ini. Dari cewek yang super gak percaya keindahan cinta, sekarang jadi cewek yang super norak ketika cinta itu menyerang. Dan tanpa gue sangka, Riko akhirnya juga suka ke gue, mungkin ini hasil dari perhatian lebih yang gue kasih ke dia, rasanya indah banget, mungkin ini alasan kenapa remaja seusia gue ketika SMP sampe rela galau ketika cinta menyerang, sampe rela galau di bbm atau twiter tanpa taku di bilang norak, karena ketika cinta menyerang, logika kita seperti dimatikan sesaat oleh perasaan itu.

Kita pun akhirnya pacaran. Dan logika gue tentang bahaya kedatangan cinta sukses tak terbukti, ketika awal pacaran, gue jarang tuh galau, gue jadi lebih semangat datang ke sekolah Karena bisa ketemu Riko, gue jadi lebih bisa belajar dengan tekun agar Riko banggan punya cewek seperti gue. Namun begitu pacaran sudah menginjak 3 bulan, Riko berubah. Dia tak perhatian seperi dulu lagi, dia jadi jarang bales BBM atau Line lagi, dia udah bosen mungkin sama gue. Gue hancur, dengan tak pernah pacaran sebelumnya, gue sangat tak siap untuk galau, gue amat tak tau caranya untuk ngeredam sikap galau ini, hal yang selama ini tak gue pelajari di sekolah, gue jadi lebih sering galau di twiter atau bbm, lebih sering nangis  sendirian di kamar, gue gak siap. Prestasi gue di sekolah juga jadi turun, gue jadi males belajar lagi. Gue down banget, tapi lama kelamaan gue jadi sadar gue gak bole gini terus, gak bole down terus, mungkin emang bener cinta bisa mendewasakan seseorang.  Dengan cueknya sikap Riko, datanglah seorang cowok di hidup gue.

Dia bernama Surya, walapun tak setampan atau sekeren Riko, Surya bisa ngebikin gue nyaman. Dia sangat jauh berbeda dengan Riko, dia jauh lebih perhatian ke gue, tapi gue tetep gak bisa mindahin perasaan sayang gue dari Riko ke Surya. Buat gue tetep gak ada yang bisa gantiin Riko, walaupun sekarang dia sejahat ini ke gue, gue tetep sayang banget ke dia.

Aneh ya cinta itu? Ketika sudah ada yang pasti, gue lebih milih nunggu yang gak pasti, lebih milih galauin Riko yang super jahat dibandingin milih Surya yang baik. Tapi bukankah cinta memang seperti itu? Selalu tak bisa dipikir menggunakan logika, mungkin ini memang resiko buat gue jadi cewek yang terlalu setia.


Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © Cerita Remaja - Date A Live - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -