Popular Post

Archive for April 2015

Alasan Seseorang Menjadi Pendiam

By : Story Of Life




Gue Rina, banyak temen yang bilang kalo gue anaknya pendiam, gak asik, garing, sensain, susah diajak bercanda dan bawaanya serius terus. Sifat pendiem ini juga memberikan banyak dampak buruk seperti susah dapat temen, sering dibully dan dijauhin serta jarang banget punya temen yang biasak diajak seru seruan dan curhat banget. Sebenarnya gue bisa jadi seperti ini karena memiliki berbagai alasan, seperti:

         Faktor Alami
Iya, bener banget, faktor alami. Gue emang dari lahir udah ditakdirkan pendiem. Gue lebih suka menghabiskan banyak waktu sendiri di kamar, kamar bagi gue sudah merupakan tempat yang sangat indah. Di sana gue bisa ngelakuin apapun yang gue mau tanpa takut dihujat atau dibully orang. Tapi jangan salah, gue juga mau kok kumpul sama temen temen, gue juga suka sama suasana rame. Tapi mungkin gue emang anaknya gak bisa aktif kalo ngomong. Gak suka petakilan, car ague menyalurkan keaktifan itu sedikit berbeda dengan anak yang cenderung supel dan aktif. Harap dimaklumi ya, gue juga seperti kalian kok, butuh kumpul dan seru seruan banget, butuh sahabat, butuh pacar, butuh kasih sayang. Dan yang paling penting, gue gak suka dengan sifat ini jadi malah dijauhin dan di bully sama kalian.

2.     Belum Mengenal Lebih Dekat
Don’t Judge Book By Its Cover. Ungkapan ini mungkin paling cocok untuk menggambarkan diri gue. Gue gak nyaman aja bicara banyak sama orang yang belum dekat. Paling kalo dikasih pertanyaan tentang suatu hal bakal gue jawab “Ya” atau “gak”. Hal itu mungkin ya yang jadi persoalan kenapa gue punya temen Cuma sedikit, mana mau coba mereka berteman sama anak yang kalo ditanya jawabanya Cuma singkat begitu. Tapi coba deh kenali gue lebih dekat, kasih perhatian yang terus menerus, terutama untuk para cowok. Banyak cowok yang deketin gue tapi Cuma sesaat doang. Begitu hadapin sifat cuek gue mereka langsung ilfil dan jauhin gue. Gue gini juga mau ngetes para cowok, ada gak yang nekat mau ngasih perhatian ke gue secara terus menerus, gak nyerah dengan sikap gue yang cuek ini, gue jadi seperti ini juga dikarenakan suatu hal.

3.     Pernah Dikecewakan
Seperti yang gue katakana di poin ke 2 tadi, faktor inilah yang bikin gue jadi pendiem seperti sekarang . Jadi ketika awal masuk SMA gue berusaha utuk menghilangkan sifat ini dan berhasil. Di kelas 1 gue sudah mempunyai temen dan sahabta yang lumayanbanyak, gue juga sudah sering diajak nongkrong sama temen geng. Gue sekarang juga sudah berubah menjadi anak yang supel dan suka bercanda, jauh berbanding terbalik dengan diri yang dulu. Karena sifat gue yang lebih supel dan terbuka, terutama terhadap cowok, jadinya banyak cowok yang deketin. 
 Namun ketika itu gue sukanya Cuma ke 1 cowok aja, dia bernama Rino. Rino berbeda dengan cowok lain yang perhatianya Cuma terkesan modus semata, Rino lebih tulus perhatianya. Dia juga pria yang gagah, ganteng, keren, baik, pokoknya semua hal indah sudah melekat di diri Rino. Singkat cerita kita akhirnya jadian. Gue bahagia banget rasanya waktu itu. Tapi ketika sudah 3 bulan jadian Rino mendadak berubah sifatnya. Dia jadi tak seperhatian dulu lagi, sudah jarang ngabarin, sudah jarang bales sms. Jauh berbanding terbalik deh pokoknya sifat Rino dibanding awal deket dulu.   
 Gue sempet sedih, tapi yam au bagaimana lagi. Belakangan ini gue jadi tau sebenarnya dulu Rino Cuma jadiin gue bahan taruhan aja bareng temen temenya, karena awalnya dulu gue sempet dikenal sebagai anak yang pendiem, jadi mungkin keren aja jika ada cowok yang berhasil buat gue jatuh cinta. Yah kebanyakan cowok emang gitu, sering buat perasaan cewek Cuma jadi bahan bercandaan saja.

Yah itu mungkin beberapa hal yang bikin gue jadi pendiem seperti sekarang, jadi sekali lagi gue harap kalian jangan langsung lakuin judgement atau bully anak pendiem seperti gue. Karena di balik sifat ini, selalu ada alasan kenapa suatu hal bisa terjadi. Don’t Judge Book By Its cover guys.
Tag : ,

Cinta tanpa Kepercayaan

By : Story Of Life



"Tanpa sebuah kepercayaan, maka cinta hanya ibarat malam tanpa lampu"
"Tanpa sebuah kepercayaan, maka cinta hanya ibarat pagi tanpa matahari"

Waktu SMP gue mempunyai sahabat dekat bernama Ari. Gue sangat iri dengan dia yang memiliki wajah tampan, hati yang baik, ramah kepada setiap orang, lemah lembut, jago di bidang olahraga serta sangat populer di sekolah. Pantas saja banyak wanita yang naksir dengan sahabat gue ini. Tapi sayangnya Ari memiliki sifat pemalu, dia sering salah tingkat ketika berbicara langsung dengan cewek.  Oleh karena hal ini dia sudah lama menjomblo, sekitar 14 tahunan mungkin, bayangkan saja kawan. 

Hal ini sangat berbeda sekali dengan gue. Walaupun  bisa dibilang tak setampan atau seterkenal Ari, gue sangat lihai jika urusan wanita. Gue pandai membuat wanita nyaman, tak heran jika banyak wanita yang naksir gitu. Sebenarnya gue juga sempet kasian dengan nasib Ari , yah semoga nanti di SMA kisah asmaranya akan menjadi lebih baik daripada sekarang. Ari sering Tanya ke gue enak ya lo punya banyak cewek, gak kesepian, gak ngenes, selalu ada yang hibur. Ah tapi tak sebahagia itu juga kenyataanya, gue kadang juga sempet iri kepada Ari. Dengan tidak punya pacar dia bisa fokus ke bidang akademik maupun non akademik di sekolahnya. Tak heran bila dia selalu menjuarai liga basket antar SMP maupun selalu mendapatkan rangking 10 besar di kelasnya, sementara gue? Sangat jauh berbeda. Para wanita yang mendekati gue terkesan tidak begitu tulus, mereka selalu datang ke gue saat mereka bosen atau saat mereka lagi bertengkar dengan cowoknya. Kadang hidup seseorang yang lebih terlihat indah daripada hidupmu sebenarnya belum tentu seperti itu, mungkin hidup mereka lebih susah, namun mereka hanya jarang mengeluhkan hidupnya kepada semua orang.

Masa Smp ternyata merupakan masa yang cukup indah juga, masa di mana nakal nakalnya siswa, masa di mana kita merasak cinta pertama mungkin, masa di mana kita merasakan nge date bareng dengan wanita pujaan. Di mana kita merasakan punya sahabat karib maupun punya musuh bebuyutan. Dan seperti kata pepatah, suatu hal yang indah dapat berlalu dengan cepat. Dan itu yang gue rasain sekarang, tak terasa sekarang gue sudah menginjak masa SMA.

“Teng! Teng! Teng! Bunyi bel sekolah berbunyi”. Gue langsung bergegas masuk ke kelas, gue sekarang sudah bersekolah di SMA 11 Surabaya, dan dikarenakan hari ini hari pertama sekolah, gue sengaja bangun lebih pagi daripada biasanya. Mungkin aja bisa dapet temen duduk cewek cantik kan kalo datang lebih awal. Tapi begitu masuk kelas hampir semua bangku sudah terisi dan tersisa bangku yang diduduki oleh seorang cowok. Ada sih sepasang bangku yang kosong, tapi masak gue duduk sendirian, jomblo dong nanti. Terpaksa gue duduk sama cowok yang tadi aja deh. Tunggu, sepertinya ada yang aneh. Ari, sahabat SMP gue yang jomblo akut itu kan juga bersekolah dan sekelas yang sama dengan gue, kok dia belum datang yaa? Cowok serajin dan sedisplin dia mungkinkah telat masuk di hari pertama. Gue mulai menaruh kecurigaan besar di sini.

Dan yang dinanti pun akhirnya datang, Ari sukses terlambat di hari pertama sekolahnya, dan yang lebih mengejutkanya lagi dia datang dengan seorang wanita yang menurut gue sangat cantik. Ah beruntung sekali Ari itu, kalau gitu caranya gue terlambat aja datangnya tadi. Dan Ari pun dengan sukses duduk di sepasang bangku kosong tadi dengan wanita super cantik itu. Bu Rini, guru Matematika yang mengajar hari pertama pun tak masalah dengan keterlambatan Ari dan perempuan itu. Hal yang sangat aneh bukan? Ari yang merupakan cowok rajin ketika SMP datang terlambat pada hari pertama sekolahnya, dia juga datang dengan seorang wanita super cantik, ditambah lagi sepasang bangku yang kosong yang seakan akan sudah disiapkan untuk mereka berdua. Sesautu yang besar mungkin akan terjadi di balik peristiwa ini.

“Bro, bangke banget lu itu, udah telat di hari pertama, gurunya gak marah, dapet sepasang bangku kosong, bisa duduk sama cewek super cantik lagi” Ucap gue ke Ari

“ Tapi masalahnya bro, tau sendiri kan gue anaknya gimana kalo ketemu cewek cantik, apalagi ini sebangku, pingin garuk garuk tanah ini gue jadinya”. Ucap Ari, 

“ Iya juga yaa, gapapa deh coba ajak ngomong dulu ceweknya, sapa tau bisa jadian kan” Ucap gue 

Belakangan ini gue tau kalo wanita itu bernama Sinta, dia memiliki sifat yang hampir sama seperti Ali. Cantik, baik hati, lembut, terkenal. Tapi bedanya SInta ini anaknya berani tak seperti Ari yang cenderung grogian jika bertemu lawan jenis. Banyak temen kelas gue yang naksir ke Sinta, dan entah kenapa Sinta akrabnya justru sama Ari yang pemalu, hal ini mungkin karena mereka duduk satu bangku? Atau justru karena memang sudah ditakdirkan seperti iyu mungkin. Dan kecurigaan gue pun terbukti, Ari dan Sinta makin lama semakin dekat saja, lucu ya bagaimana melihat semua hal ini begitu gampang terjadi, semesta alam sepertinya sudah menakdirkan dua sejoli ini untuk saling bersama, saling melengkapi sifat pemberani yang dimiliki Sinta maupun sifat pemalu yang dimiliki oleh Ari.

Tak lama setelah itu mereka pun jadian. Akhir yang membahagiakan bukan? Tapi tunggu dulu, seperti kata pepatah. Bukankah jika sesuatu selalu berjalan dengan beruntung, pasti akan ada malapetaka yang menghampiri. Hal inilah yang terjadi anatara dua sejoli ini. Justru di awal jadian ini, petaka mulai menghampiri. Ari mulai curiga dengan Sinta karena dia mendengar kabar dari teman temanya bahwa Sinta masih berkomunikasi dan masih sayang dengan Riko, mantan pacar Sinta saat SMP. Ari juga mendengar kabar jika Sinta sudah ternodai oleh Riko, maklum saja Riko dan Sinta sudah pacaran tiga tahun lamanya, mungkin saja mereka sudah berbuat hal begitu kan? Sejak mendengar kabar yang tak jelas dari mana datangnya itu, sikap Ari mulai berubah ke Sinta, dia tak seperhatian dulu lagi ketika awal masuk SMA. Hanya dengan kabar murahan tersebut, Ari tega melupakan berbagai kenangan manis yang dilaluinya bersama Sinta. Sinta juga sudah menjelaskan bahwa kabar tersebut tak benar adanya. Tapi semua sudah terlambat, Ari sudah terpengaruh dengan ucapan tanpa bukti dari teman temananya yang sebenarnya hanya iri dengan hubungan Ari dan Sinta, oleh sebab itu mereka menyebar kabar bohong.
  
Ari akhirnya memutuskan Sinta secara sepihak. Sinta yang awalnya sangat besedih dan tak terima dengan keputusan Ari ini lama kelamaan menjadi terbiasa dan mulai  bisa melupakan Ari. Sinta berfikir, buat apa coba mencintai Ari yang tak percaya kepada dirinya, dan lebih percaya kepada perkataan teman temanya. Selain komitmen, kepercayaan juga merupakan salah satu hal terpenting yang harus dimiliki ketika kita mencintai seseorang

"Genggamlah sebuah balon dengan erat, genggamlah seerat mungkin sampai kau yakin tak akan terlepas dari tanganmu, jangan biarkan orang lain memegang atau meminjam balon itu dari tanganmu agar tidak hilang dari genggamanmu. Tapi apakah kau yakin dengan melakukan hal seperti itu balon tersebut akan tetap tergenggam erat di tanganmu? Atau justru akan semakin mudah terlepas dari tanganmu? Mungkin kau hanya perlu percaya  bahwa balon tersebut akan tetap tergenggam erat di tanganmu walaupun tak kau genggam dengan begitu erat"


Tag : ,

Cinta Yang Dipaksakan

By : Story Of Life



“Apakah sayang kepada seseorang yang dilakukan karena terpaksa dapat berakhir bahagia?”
  “Apakah sayang kepada seseorang yang dilakukan hanya karena agar perasaan orang lain tidak terluka dapat berakhir bahagia?”


Waktu SMP gue punya temen yang cupu banget kalo soal cinta. Disebut cupu karena dia sering ditolak ketika nembak cewek. Sungguh malang nasib temen gue ini. Gue pikir dia tak akan mendapat pacar sampe kapan pun. Tapi semua berubah ketika dia masuk SMA. Dia Aldo, Aldo berkulit hitam, bertumbuh pendek, tidak pandai bergaul, bukan anak populer di sekolah dan tidak menonjol di bidang akademis maupun non akademis. Jelas saja dia jomblo sejak SMP, wanita mana coba yang suka dengan pria yang hamper tak memiliki kelebihan. Tapi di balik segala kekurangan itu Aldo memiliki hati yang sangat baik, dia suka membantu teman serta ramah kepada setiap orang. Mungkinkah ada wanita yang mencintai Aldo secara tulus dan mau menerima segala kekuranganya seperti cerita di film atau novel romantis? 

Wajar saja jika cinta merupakan salah satu hal terabstrak di dunia ini, hamper tak ada manusia yang bisa menjelaskan mengapa dua insan manusia bisa saling menncintai, dari mana perasaan cinta itu dapat terjalin dari kedua orang yang sebelumnya tak saling mengenal, bagaimana cinta bisa mempersatukan dua karakter yang sangat jauh berbeda. Percayalah kawan, cinta yang datang begitu saja tanpa kita tahu sebabnya, itu merupakan cinta yang tulus.

Hal ini yang terjadi kepada Aldo ketika SMA. Dia Rani, dia merupakan wanita tersempurna di sekolah. Dia cantik, tinggi, putih, ramah dan pandai. Karakter yang sangat jauh berbeda dari Aldo. Namun cinta selalu aneh, selalu tak bisa dipikirkan menggunakan  logika. Melalui sebuah keajaiban cinta, Rani akhirnya menaruh hati ke Aldo. Tentu hal ini sangat mengejutkan bukan? Awal hal ini terjadi pun bisa dibilang prosesnya cukup sederhana. Bu Wahyu, guru kimia di kelas memerintahkan muridnya  belajar berkelompok di kelas untuk mempersiapkan ujian sekolah di esok harinya.
Dan seperti biasa, Aldo selalu kebingungan jika disuruh belajar berkelompok.   

   Hal ini dikarenakan Aldo bersifat pemalu dan tidak pandai dalam pelajaran, maka dari itu siswa lain enggan belajar berkelompok denganya, terdengar jahat bukan? Namun ketika hal jahat terus terjadi, percayalah hal baik juga turut akan menyertainya. Rani, yang saat itu kebetulan enggan bergabung dengan temanya untuk berkelompok, hal ini dikarenakan dia selalu bahan modus bagi para cowok dan selalu dimanfaatin para cewek dengan cara disuruh mengerjakan tugas sendirian ketika berkelompok.
Rani melihat Aldo juga belum mendapat kelompok dan terlihat kesusahan. Lalu Rani mengajak Aldo belajar bersama. Dan dengan hal sesederhana ini, rasa cinta pun bisa muncul. Setelah kejadian ini mereka berdua menjadi sering belajar bersama, mereka saling melengkapi, menyatukan berbagai kekurangan maupun kelebihan yang dimilik mereka. Itulah keajaiban cinta kawan, kita sebagai manusia tak bisa memilih dengan siapa kita jatuh cinta. Inilah hal yang terjadi antara Aldo dan Rani. Semenjak  Aldo dekat dengan Rani, sekarang dia berubah menjadi cowok kece, pintar, putih, supel dan suka bergaul serta mempunyai banyak teman. Rani telah merubah Aldo menjadi cowok populer.

 Ah namun seperti kata pepatah. Jika selalu beruntung di setiap hal, kesialan cepat atau lambat akan menghampiri.  Perubahan yang dialami Aldo ini ternyata membawa petaka. Dia bernama Tutik, sahabat dari Rani. Semenjak Aldo berubah menjadi pria yang hamper sempurna, Tutik tanpa diduga juga menaruh hati ke Aldo, sementara Aldo biasa saja perasaanya ke Tutik, begitu mengetahui hal ini, Rani bingung, dia serba salah, jika memilih terus sayang ke Aldo, Rani akan melukai perasaan sahabatnya, namun jika memilih merelakan Aldo bersama Tutik, justru perasaanya yang akan terluka.
Beginilah cinta, selalu membingungkan. Akhirnya Rani dengan terpaksa merelakan Aldo bersama Tutik, dia memaksa Aldo untuk sayang ke Tutik agar perasaan sahabat tercintanya itu tidak terluka. Sungguh mulia bukan tindakan Rani?   Ah namun sesuatu yang dilakukan secara terpaksa bakal berakhir tidak bahagia.

“Seperti memaksakan menciptakan pelangi ketika hujan”,
“seperti memaksakan menciptakan matahari ketika malam”, 

Sungguh tidak indah untuk dipandang. Singkat cerita Aldo sama sekali tak bahagia memaksakan perasaan sayang ke Tutik. Dia masih suka teringat akan Rani, wanita yang menyanyanginya secara tulus bahkan ketika dia masih pria yang tidak memiliki kelebihan. Begitu pula dengan Rani, selalu sok tegar, sok tak menyayangi, sok merelakan, demi perasaan sahabatnya itu. Ditemani cahaya indah kunang kunang pada malam ini, gue berpikir lucu juga ya bagaimana melihat dua manusia yang saling menyembunyikan perasaan sayangnya. Yang menggagap semuanya baik baik saja dengan semua kerinduan dan kesedihan ini. Hanya demi perasaan seorang sahabat, mereka rela merusak arti cinta yang sesungguhnya. 

Ah tapi cinta memang seperti sebuah pisau, selalu memiliki dua ujung yang berbeda, berujung pemahan yang baik, maupun pemahaman yang buruk, terserah kita mau memilih pemahaman yang bagaimana
Tag : ,

- Copyright © Cerita Remaja - Date A Live - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -