- Back to Home »
- Kehidupan »
- Tentang Patah Hati
Posted by : Story Of Life
Monday, March 9, 2015
Menurut lo
patah hati itu keadaan seperti apa? Pasti kebanyakan dari kalian jawab patah
hati itu ketika lo putus dari pacar dan galau berat. Kalo menurut gue patah itu
seperti…..
Dulu gue
termasuk anak yang gampang suka ke cewek, apalagi waktu SMP. Banyak cewek yang
gue tembak, dan sialnya banyak juga yang nolak. Ketika SMA kebiasaan ini juga masih kebawa. Sebut aja M, dia salah 1 cewek yang
pernah gue suka, yah berhubung dulu masih polos, gue suka bodoh ketika
ngedektin cewek, bodoh dalam artian sering ngasih perhatian ke dia secara
berlebihan, terang terangan nunjuin kalo gue suka dia, sehingga dia lebih
nggangap gue sahabatnya aja karena gue terlalu baik, atau kalo jaman sekarang
istilah keren dari keadaan ini adalah friendzone, dan bodohnya gue gak sadar
waktu itu. Gue terlalu merhatiin dia, dia juga suka curhat pacarnya. Dan
bodohnya gue yang slalu mau dengerin dan yakin kalo dia suka ke gue. Gue inget
banget waktu tahun baru ketika semua orang keluar ngerayain, kita di rumah masing
masing dan saling sms . Saling berucap berbagai janji yang nyatanya sekarang
gak bisa ditepati. Singkat cerita akhirnya dia deket sama anak lain, itu
pertama kali gue ngrasain patah hati karena cinta, sehingga sekarang kalo lebih
berhati hati deketin cewek. Kebetulan kita masih sekelas sampe sekarang, dan ketika gue coba basa basi
ke dia, rasanya udah beda, ga seperti dulu ketika awal suka, ini terjadi
mungkin karena ketika sesuatu yang bikin kita nyaman pergi, walau kita
memaksakan kembali lagi, rasanya bakal beda, gak senyaman seperti ketika awal kita ngerasa nyaman ke dia. Dan
itu yang gue rasain sekarang ke M.
Waktu SMA
gue juga ikut ekskul basket, awalnya gue ikut ini Cuma buat nyari keringet aja
n biar badan jadi kurus. Tapi lama kelamaan gue mulai serius nekunin eksul
basket ini. Saat kelas 10 gue masang target bisa kepilihh masuk tim DBl dan
mulai serius berlatih. Setelah serius berlatih,
Sayangnya gue gak kepilih untuk masuk tim DBL. Tapi gue gak putus asa,
masih ada kesempatan di kelas 11 nya. Di
kelas 11 gue semakin serius berlatih, Eksul basket saat gue kelas 11 juga
semakin jelas arahnya dibandingkan tahun lalu, udah ada pelatih tetapnya.
Alhamdulilah sebelum kompetisi DBL dimulai tim basket SMA 11 udah nentuin
anggotanya dan gue terpilih. Tim ini juga serius mengikuti DBL, hal itu
dibuktikan dari persiapanya yang matang. Mulai dari rajin mengikutui sparing
sampai masih tetep latihan ketika dalam keadaan puasa. Saat itu pun tiba,
kompetisi DBL dimulai. Berhubung tahun lalu SMA 11 kalah terus, jadi terpaksa
kami memulai DBL dari babak penyisihan. Waktu itu supporter yang mendukung
masih sedikit karena tim sekolah kami belum sepenuhnya terkenal. Pertandingan
ke 1 dan 2 dapat kita lalui dengan cukup mudah. Waktu pertandingan ke 3 nya
melawan SMA Krian ternyata menjadi pertandingan yang sulit, kedua tim
kekuatanya cenderung berimbang, hingga sampai quarter ke 4 kedudukanya masih
berbeda tipis. Alhamdulilah akhirnya SMA 11 keluar sebagai pemenangnya dengan
skor 18 – 17 serta menjadi grup dan otomatis lolos ke babak utama DBL. Babak utama masih berlangsung 3 bulan lagi, tim
kami jadi lebih giat mempersiapkan hal ini, sparing jadi lebih sering, latian
lebih sering dan latian waktu bulan puasa sudah menjadi hal yang biasa. Tanpa
terasa hari berlalu dengan cepat dan babak utama DBL telah dimulai. Suporter
yang mendukung sekarang juga sudah banyak banget. Jadi otomatis keadaan jadi
lebih seru dan tim menjadi lebih semangat. Pertandingan ke 1 melawan SMA SOKO
pun cukup lancar dan kami pun menang. Hal ini menyebabkan kami cukup PD
mengahadapi pertandingan ke 2 melawan SMA KRIAN, saat pertandingan ke 2 pun
penonton jadi semakin ramai. Tapi takdir berkata lain, dari awal tim kita udah
tertinggal jauh skornya dari SMA SOKO, kami berusaha mengejar skor itu tapi
tetap gak bisa, akhirnya kita resmi kalah. Dan gue, resmi patah hati karena
kekalahan ini.
Dari
peristiwa yang gue alamin ini, gue jadi narik kesimpulan patah hati itu gak
melulu soal cinta, bisa juga patah hati masalah kehidupan seperti waktu gue
kalah di kegiatan yang paling gue cintai dulu yaitu basket, yang ngebuat gue
sekarang jadi berpindah cita cita dari menjadi pebasket professional berubah
jadi hobi nulis dan pingin jadi penulis yang kreatif seperti Raditya Dika .
Patah hati itu seperti serial anime Naruto. Setiap kali Naruto kalah dari
musuhnya, dia akan kembali lagi jauh lebih kuat. Itu sama seperti ketika patah
hati, harusnya setelah kita patah hati, kita akan menjadi pribadi yang jauh
lebih kuat.