Popular Post

Archive for December 2015

Penanggungan, Pendakian Tak Terlupakan

By : Story Of Life

 Hi, jumpa lagi dengan penulis paling kece dan ditunggu abad ini (pengandaian). Mumpung sekarang lagi musim liburan, kali ini gue akan bahas pengalaman liburan konyol dan memalukan yang gue alami belakangan ini. Lusa kemarin gue baru saja mendaki gunung yang kata orang jalanya sangat terjal, yak benar sekali. Gunung itu sering dinamakan gunung kembar (eh, salah fokus) masutnya gunung penanggungan.
 Dalam keberangkatan ini, gue ditemani dua teman cupu yang entah berasal dari planet mana yang bernama dio dan elga. Temen geblek 2 orang ini akan menjawab pertanyaan kalian mengapa gue di awal bilang perjalanan mendaki ini bakalan sangat konyol. Mari kita flasback h-1 sebelum pendakian hina ini terjadi
 Hari itu masih bisa dibilang siang, ketika matahari sangat bersemangat menyinari bumi yang bundar ini. Hp ku tiba tiba berbunyi agak nyaring, setelah kucek dan mengira itu hanyalah sms dari operator ternyata salah, sepucuk pesan line sudah terpampang jelas di dasbord hp butut ini, yang berisi:
Dio: Woy, Tenda wes siap engkok jemputen jam 1 yo?
Me: Ok bro
 Fix, masalah tenda sudah selesai. (pikir gue sesaat). Begitu malam harinya, Dio dan Elga memutuskan untuk menginap di rumah gue. Tanpa disangka dan diduga, dua temen gue yang super aneh ini baru belajar memasang tenda di malam hari h-1 sebelum keberangkatan, perasaan gue semakin tidak menentu. Sempat berfikir membatalkan niat pendakian nista ini, tapi semua barang sudah dipesan, jadi apa boleh buat lah -_- .
Dengan keterpaksaan yg amat sangat, akhirnya gue putuskan untuk berangkat pagi itu (mungkin ini adalah keputusan ternekat di hidup gue). Saat sampai di tol malang sekilas semuanya tampak lancar dan aman, jalanan lumayan sepi saat itu. Sampai sebuah percakapan bodoh terjadi
Me: yo, kmu tau arah jalan penanggungan?
Dio: lo gak sur, tak kira kmu yang tau. Ga kmu tau gak?
Elga: leh, gatau juga aku -_-
Me: lah, trus ya opo iki (suasana mulai menegang)
Dio: wes pake google map aja.
Ah ide bagus, tumben anak ini punya ide brilian, pikir gue.
Harapan kita pun ditumpahkan kepada mesin yg katanya canggih bernama google map. Hmm, awal perjalanan tampaknya bakal lancar tanpa hambatan. Namun di tengah perjalanan tiba tiba google map nya mulai labil seperti cewek pms. Dia mulai menunjukan arah yg ngawur serta error di tengah perjalanan. Shit, seketika gue panik. Gue coba noleh ke belakang untuk bertanya kepada dua teman terpercaya ini,
"yo, ya apa ini. Lewat mana kita" tanyaku dengan penuh harap.
Gue heran, kok gak ada jawaban. Begitu gue toleh, tanpa disangka dua temen kampret ini malah tidur pulas seperti bayi baru lahir yg tak berdosa. Saat itu, terus terang gue nyesel, mungkin ini adalah keputusan terburuk yg gue ambil dalam hidup. Dengan sangat terpaksa, gue lanjutkan perjalanan ini sendirian. Mana macet lagi saat itu, jalanan nanjak juga. Sempurna penderitaan ini. Saat pertengahan jalan dan sudah mau sampe taman ndayu malang, dua temen kampret ini mendadak bangun dan bertanya "wes nyampe ta sur". (Sabarkanlah hati ini tuhan)
Guna memperpendek durasi dan menghindari kebosanan akut, langsung saja kita mempersingkat cerita, ketika hampir sampai ke penanggungan, para temen ajaib ini bilang
"Sur, ya opo kalo kita parkiran di ubaya aja?
"Lah, emang boleh?
"Boleh lah, pakai ktm ubayamu aja lo"
Gue sih percaya percaya aja, begitu sampai UTC gue dengan pd menyerahkan ktm ubaya tercinta. Satpam yg berjaga pun berkata
"Ada keperluan apa ya mas" tanyanya
"Emm, kita mau titip parkir di sini buat ndaki penanggungan"
"Maaf mas, dalam rangka apa ya ini?
Dengan bodohnya gue jawab "gak ada apa apa sih pak, pingin nitip mobil aja.
Dan sang satpam pun menjawab dengan penuh kesabaran "maaf mas, jika tak ada keperluan gak bole parkir di sini, terus aja nanti ada parkiran mobil kok"
Sumpah malu abis gue, dio dan elga cuma bisa nyengir kuda saat itu. Hmm, pendakian di penanggungan memakan waktu sekitar 5 jam an total semuanya. Pos ke satu sampai empat berhasil kita tempuh tanpa halangan berarti. "Gila, cemen banget nih gunung" pikir gue.
Di pos 4 terlihat begitu banyak orang yg berkumpul ketika kita beristirahat, gue spontan aja tanya
"Setelah pos ini susah ta bang medanya" tanya gue dengan percaya diri
"Wah susah dek, harus merangkak gitu naiknya.
Sepintas gue pikir cupu banget si abang, gak mungkin lah sampe merangkak, ngibul nih pasti.
Saat itu sekitar pukul lima sore saat pendakian ke pos bayangan dimulai. Gue yg awal yakin pendakian bakal berakhir mudah seperti pos sebelumnya dikejutkan dengan kebenaran omongan sang abang. Merangkakkk ndakinya . Jalan berbatu, gelap, kanan kiri jurang sontak membuat pendakian samgatlah sulit. Namun efek positifnya semua orang yg mendaki kala itu saling bekerja sama dan membantu satu sama lain. "Sumpah, rasa capek tidak kerasa jika suatu kesulitan dilakukan secara bersama"
Ketika hendak mencapai puncak bayangan kaki gue sempet kram, Sakit banget. Beruntunglah ada mas mas yang gue gak tau namanya dengan baik hati nolongin gue yg merana ini. Gila, gue kagum banget dengan kekompakan para pendaki ini, salut deh pokoknya. Singkat cerita, begitu sampai di puncak bayangan udara di sana sangatlah dingin dan kita pun memutuskan untuk segera membangun tenda. Nah, di sini kegoblokan dua temen super ini terjadi. adegan memasang tenda yang harusnya memakan waktu yg sangat singkat dan simpel menjadi sangat lama, hampir 2 jam adegan pasang tenda ini terjadi. Kualitas tenda pun sangatlah buruk, berkali kali angin kencang hendak merobohkan tenda bobrok di malam itu.
Hmm, di pagi harinya gue dan dio memutuskan mendaki Puncak asli (minus elga karena dia mengeluh kakinya terkilir) Puncak yg terlihat oleh mata sangat dekat begitu didaki sangat terjal (persis seperti perasaan cewek, kadang tak sesuai dengan yg terlihat). Gila susah banget ndaki puncak asli, udara yg sangat tipis serta jalan yg lebih berbatu dan terjal daripada puncak bayangan, membuat gue sempat hendak menyerah. Namun Dio dengan baik hati mengingatkan gue sangatlah eman sekali jika menyerah di tengah jalan seperti ini. Akhirnya dengan kemauan keras serta dukungan dio alhamdulilah dgn tenaga yg tersisa serta wajah yg lusuh semua gue berhasil mendaki puncak gunung untuk pertama kalinya,yeyyy
Yah, itulah sedikit (banyak sih sebenarnya) pengalaman gue mendaki gunung. Kalo lo punya pengalaman menarik lainya jangan segan segan komendi kolom komentar ya guys.
Oh iya bagi lo yg suka baca novel (kumpulan cerpen) bisa beli novel gue yg berjudul "derita cewek jelek" di  togamas surabaya kebun binatang guys.
Tag : ,

Cara Terhindar Dari Friendzone

By : Story Of Life




 Hii... Suya is back... (efek heboh), beruntunglah kalian yang telah menanti nanti postingan selanjutnya (padahal gak ada yang nungguin). Yah maklum lah sekarang gue kuliah dan disibukan dengan tugas yang numpuk banget (kenyataan) serta pacar super banyak yang selalu menyita waku ini (khayalan). Ok daripada nanti kalian semakin malas dengan pembukaan aneh ini dan berkata “WTF ngapain nih anak” , langsung aja kita mulai pokok bahasan yang menurut gue penting banget ini. Banyak kawula muda terutama cowok yang nangis di dalam hati karena sering terkenal friendzone, brotherzone, abangzone,mintapulsazone, ojekzone serta berbagai zone aneh lainya. Langsung aja kita bahas, “cara terhindar dari friendzone”. Check it dot guys:
1.     Terlalu baik
Sinta: Eh pri, besok nonton yuk. Bayari yeee
       Supri: Iyaaaaaaaaaa, apa sih yang gak buat lo
Sinta: ok

Supri yang  mau bales bbm dari Sinta langsung mengurungkan niatnya karena Sinta Cuma bilang ok. (bahkan mas mas KFC lebih perhatian kalo gue habis beli paketan ayam daripada balesan bbm ini). Tapi biarlah, Supri selalu tak menyerah jika urusan Cinta. Ketika hendak sampai di bioskop, seperti di film cinta kebanyakan. Supri berisiniatif memegang tangan Sinta dengan penuh kasih. Ketika tangan masih bersenggolan sontak Sinta berteriak “Ihh apaan lo, najis banget sumpah” Supri pun langsung terdiam membeku. Supri tak menyerah begitu saja. Sesampainya di bioskop dia langsung berbicara dengan mbak mbak kasir dengan penuh semangat

Supri: “Mbak saya mau nonton di bangku yang paling bagus (padahal bangku bioskop semuanya sama lo) n beli popcorn dan minum yang paling mahal juga untuk saya dan kekasih” ucap supri yang diselingi dengan tatapan jijik Sinta
 Mbak bioskop (nama disamarkan):” I..iiya mass” ucapnya dengan terbata bata. 
Kaget kenapa ada orang jelek mesen tiket dengan begitu bersemangat seperti ini.

 Sesampainya di Bioskop Supri malah sibuk memandang wajah Sinta mengacuhkan Film yang sedang diputar. Sinta yang mengetahui hal ini tak memperdulikan dan fokus ke film. Setelah Film berakhi mereka pun pulang menaiki mobil kebanggan Supri (mobil senyawaan tentunya dengan uang tabungan makan indomie 1 minggu). Sesampainya di depan rumah Sinta Supri langsung bertindak sok romantis seperti cerita FTV SCTV dengan harapan hati Sinta akan terenyuh. Dia bilang, “makasi ya buat hari ini, aku seneng banget” ucapnya dengan gaya bicara khas lelaki jantan yang langsung dibalas dengan Sinta masuk pintu rumah tanpa rasa berdosa.

 Ok dapat kita simpulkan di sini Supri terlalu baik sehingga menimbulkan Sinta menjadi risi (selain faktor  jelek). Seriusan, baik sih boleh tapi jangan terlalu yaa. Kalo doi chat usahain balesnya dilamain aja, 5 menitan gitu. Biar dia gak ngerasa kalo lo suka gitu. Because woman love teka teki. Misterius gitu lah intinya. Eits tapi di sini gue juga gak menyarankan kalian jadi jahat loo ya. Just be yourselves tapi jangan permintaanya cewek apa apa lo turutin, gitu deh yaa.

2.     Tempat Curhat
Setelah insiden tragis di bioskop kemarin Sinta mengirim pesan  bbm kepada Supri
“pri gue galau, sini main  ke rumah gue”
 “S.. siap Sin” Ucap Supri dengan amat senang
“Galau kenapa Sin? Tanya Supri penuh penasaran
“Jadi gini, lo tau kan pacar gue Aldo yang super ganteng itu. Belakangan ini dia jadi cuek banget gitu. Sekarang gue baru tau kalo Aldo ternyata tertarik dengan mbak mbak counter pulsa depan rumahnya. Gue harus gimana pli (Sinta terlalu sedih hingga salah menyebut nama Supri, harusnya kan pri dipanggilnya, gak ngaruh juga sih aslinya, lo emang gak penting pri)

Supri pun begitu bersemangat dan menggagap kesempatan ini sebagai ajang pembuktian bahwa dia selalu ada untuk Sinta. Berbagai petuah khas mario gaguh dilontarkan Supri selama hampir 2 jam. Sinta pun merasa tenang mendengar celotehan Supri. Supri senang, Sinta senang dan keadaan sepertinya akan sesuai dengan rencana . Keesokan harinya saat Supri sedang jalan santai  di sebuah taman terlihat 2 orang remaja tanggung sedang bergandengan tangan penuh kemesraan. Pagi hari ini tampak begitu cerah dengan kehadiran pasangan muda mudi yang tampak sangat serasi ini. Tampan dan cantik, saling melengkapi. Supri yang melihat pemandangan itu langsung kaget, dia melongo sangat lebar hingga gigi tak beraturanya sangat tampak dengan jelas. Iya benar, Sinta dan Aldo lah pasangan serasi itu. Sinta yang akhirnya berpapasan dengan Supri itu dan berkata “makasi yaa pli (masih salah nama) berkat saran lo kemarin malam gue jadi baikan sama Aldo, lo emang SAHABAT TERBAIK gue deh”

Ngerti kan apa yang harus lo lakuin dari kisah Supri itu. Gitu lah intinya yaa

Sekian dulu tips dari gue, sudah penuh soalnya tulisanya, hehe. Takut kalian makin malas baca cerita ini. Intinya gimana yaa,bentar gue bingung (mikir sesaat). Ya lo jangan terlalu baik ke cewek, lo harus tarik ulur sama dia, kayak layangan gitu lah. Dan jangan biasain dia curha ke lo, apalagi soal mantan. Buatlah percakapan yang mengarah ke lo berdua. Dia dan kamu. Bukan ngomong yang lainya. Ah tapi seperti kata bang tere liye, bahwa cinta sejati tuh gak ribet, kalo ribet ya itu bukan cinta sejati, dan lo tau dong apa yang harus dilakukan?

Tag : ,

Benarkah Cinta Itu Ada

By : Story Of Life



“Benarkah cinta itu ada jika kau sering disakiti oleh hal ini. Benarkah cinta itu ada jika kau tak percaya akan keindahanya. Benarkah cinta itu ada jika kau tak pernah dicintai. Ah lebih parahnya, benarkah cinta itu ada jika kau tak pernah mencintai dan menyanyangi”
“Huaa, kenapa semua cowok di bumi ini jahat Ma?”
“Jahat, ah gak juga, mungkin kamu aja yang kurang cinta ke cowok itu” Elak ibuku seketika
“Ah mama mesti kok, jika ada cowok jahat selalu nyalahin aku”
Gue Rika, dan selalu dikecewain cowok dalam hidup. Padahal menurut para temen gue juga bukan anak yang buruk rupa kok. Tak jarang juga yang bilang cantik, malahan jadi primodona kelas gue itu.. “Ayo Rik nonton, ayo Rik Hangout” Kumpulan kaliamt itu sudah teramat sering gue dapatkan.
“Bukan begitu, baiklah mama akan menceritakan sebuah dongeng tentang cinta dan kehidupan”
“Yah, cerita lagi. Nanti ujung ujungnya membosankan pasti”
“Kamu itu, coba dengarkan dulu baru komentar” Sergah Ibuku
Terdapat 3 kerajaan terbesar pada suatu zaman. Kerajaan tersebut diberi julukan kerajaan air, angin dan api. Ketiga kerajaan tersebut saling bersaing untuk menjadi yang terkuat dan terbaik. Setiap kerajaan memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri. Namun nampaknya kerajaan api sedikit lebih unggul dari kerajaan lain. Kalian tahu kenapa? Jika dilihat sekilas tak ada yang istimewa di kerajaan ini, penduduknya tak sekuat kerajaan angin, tak sepintar keraajan air pula. Kerajaan ini juga tak seberapa luas tempatnya, jauh dibandingkan 2 kerajaan yang terlihat luas dan megah. Lantas apakah rahasianya? Dari desas desus yang beredar, ternyata rahasianya yaitu penduduk di kerajaan api sangatlah ramah, jika ada orang baru berkunjung di sana mereka tak segan menyambutnya dengan amat bauk dan sopan, ah iya selain penduduk ada 1 rahasia utama mengapa kerajaan ini amat disegani oleh dunia.
***

Saat itu masih jam 2 malam, keadaan masih amat sunyi dan sepi. Terlihat sinar bulan dan bintang bersatu membentuk harmoni yang indah. Saat di mana setiap manusia sibuk tidur dan mengurus mimpinya masing masing.
“Ayo Bu, dorong terus sebentar lagi keluar, dorong terus”. Sayup sayup terdengar suara di suatu tempat
Rumah sakit itu tak terlalu luas, lebarnya mungkin hanya seperempat dari rumah layak huni jaman sekarang. Jumlah dokter dan suster yang bertugas juga sangat sedikit, bahkan bisa dihitung dengan jari. Dengan keadaan seperti ini, tentu teramat merepotkan jika banyak pasien sakit mendadak dan harus segera dirawat. Pria ini terlihat tegang sekali, sudah 2 kali dia mondar mandir di tempat yang sama dengan tujuan tak jelas. Nampaknya dia sudah lelah karena terlalu lama menunggu. Wajahnya juga memancarkan kekawatiran luar biasa, mungkin sudah banyak pikiran negatif yang timbul di otak pria malang  ini.
“Oek, oek….” Tiba tiba terdengar suara tangis amat keras di ruang persalinan
“Alhamdulilah bu, anaknya sudah lahir dengan selamat dan sempurna” Ucap salah satu suster teramat senang
Suasana hening, sang Ibu tak kunjung menjawab ucapan selamat dari perawat, sekoyong koyongnya perawat yang baru saja amat senang sekarang terlihat sangat terkejut dan tak bisa apa apa, begitu pula dengan pria yang berwajah tegang tadi.
Keluarga ini sudah menikah selama 15 tahun, namun tak kunjung dikaruani seorang anak. Pasangan ini sangat sempurna. Gagah, bijaksana, putih, tinggi, cerdas serta hal indah lainya melekat di diri sang pria, sementara kriteria yang diidamkan oleh hampir semua cowok di bumi cukup menggambarkan ciri ciri sang wanita. Mereka pasangan yang saling mencintai satu sama lain, di suatu siang yang cerah tiba tiba sang istri mendadak muntah dengan alasan tak jelas.  “Ah palingan juga cuma masuk angin”. Batinya saat itu. Si suami yang khawatir langsung saja membawa ke dokter, dan hasil pemeriksaan amatlah mengejutkan, Perempuan itu tenyata hamil! Si pria terlihat amat senang.

“Semoga saja istriku tak meninggal” Guman pria dalam hati
Firasat negatif itu ternyata benar terjadi, Si wanita sempurna itu akhirnya meninggal dengan tenang setelah melahirkan anak yang tampan. Sang pria dan suster sampai tak bisa berkata apa apa melihat kejadian ini terjadi dengan amat cepat.
Begitu membuka matanya untuk pertama kali, bayi itu justru tak melihat siapapun yang ada di dekatnya, dia juga tak dibacakan azan oleh sang Ayah, keadaan yang begitu aneh untuk bayi yang baru lahir.
“Apa yang kau cari dalam hidup ini? Kebahagiaan atau kebencian, bukankah keduanya sebetulnya sama saja. Diperlukan hati yang bersih untuk menyadarinya Yakinlah, hanya  cinta tulus  dapat mensucikan hati yang bahkan sekeras batu sekalipun” Bisik sang perempuan sangat pelan
“Sial, lagi lagi aku mengalami mimpi yang sama” Gumanya dalam hati. Dia bernama Dewa, anak dari pria gagah tadi. Dan sekarang sudah berusia 5 tahun. Dalam perkembanganya, dia sama sekali tak merasakan kasih sayang dari seorang Ibu dan tak tau ibunya siapa, tak heran bila Dewa sudah dapat bicara kasar saat usia masih sangat kecil
“Dasar anak tak berguna, bisanya cuma tidur doang. Cari sekolah sana, sudah teramat  muak saya melihatmu.” Bentak sang pria gagah itu suatu ketika
Sang pria gagah sangat kasar kepada Dewa, dia masih depresi dengan kematian istrinya yang begitu mendadak dan cepat. Pria ini mendidik dewa dengan teramat keras, bayangkan saja di usia yang masih 5 tahun Dewa disuruh mendaftar SD sendiri.
Seperti jaman sekarang, hutan ini juga menerapkan pendidikan. Pemerintah juga mewajibkan belajar, bedanya pemerintah Cuma mewajibkan belajar selama 7 tahun di sini. Pendidikan dibagi menjadi 3 tahap. Yaitu sekolah dasar, sekolah menengah serta sekolah ketrampilan. Di sekolah dasar para siswa diajari cara berburu, cara membaca dan menulis serta cara berbicara, di sini diwajibkan belajar selama 3 tahun. Pada sekolah menegah, diajarkan cara berinteraksi antar siswa, cara bertanggung jawab dan bersikap dengan sopan serta cara menghormati orang lain. Dan pada tahap terakhir, diajarkan cara untuk menjadi mandiri, cara berburu tahap akhir serta dipersiapkan untuk menjadi pemimpin bagi hutan ini.
Sekolah ini terlihat amat indah, berada di tengah tengah gunung dan hamparan sungai bening membuat hati setiap orang yang melihatnya menjadi amat tentram, siswanya juga sangat rupawan dan menawan. Cocok sekali sekolah ini dilabeli menjadi unggulan. Para staf guru dan pengajar di sini juga amat ramah, di sini juga sediakan banyak jajanan untuk megeyangkan perut. Keadaan yang sangat sempurna. Dan yang lebih mengejutkan lagi, Dewa mengetahui semua hal ini dengan mencarinya sendiri tak dibantui siapapun. Di usia sekecil ini jiwa mandarinya sudah sangat terlihat, hal itu mungkin karena didikan keras dari sang Ayah
“Hei, bagi duit dong. Gue lapar nih” Gertak Dewa suatu siang
“Ampun kak, saya cuma punya duit segini” Ucapnya dengan amat tegang sembari mengeluarkan beberapa uang receh.
“ Gak papa, ini cukup kok buat makan, hahaha” Tawanya sembari meninggalkan pergi junior tadi.
Dewa sekarang sudah kelas 3 di sekolah dasar, dia murid yang sangat pintar dan pemberani. Di usia sekecil itu dia sudah pandai membaca, berhitung serta berburu binatang. Ah iya dia juga bisa bertanggung jawab serta cara bersosialisasi dengan baik, hal yang harusnya dipelajari ketika sekolah menengah. Para guru sangat keheranan dan kagum  dengan kemampuanya, namun di balik sifat kagum ternyata tak seikit pula staf guru yang tak senang dengan sikap Dewa. Dia sudah sering sekali bertingkah kasar serta memalak adik kelas seperti yang dilakukanya siang tadi. Sifat kasar dari pria gagah sukses menjadikan Dewa anak yang kasar serta gila hormat.
“Ibu, ada permen lezat, aku belikan yaa, ya ya? Rengek seorang murid ketika pulang sekolah
“Tentu nak, ini untuk kamu” Jawab Ibunya sambil memberikan permen lollipop yang terlihat lezat.
“Wah makasi Bu” Ujar sang anak sembari memeluk Ibunya.
Dewa yang tak sengaja melihat pemandangan itu tanpa sadar menetaskan air mata, walaupun Sang pria gagah tak memberiatukan bahwa wanita cantik itu telah tiada, dewa dapat mengetahui keadaan sebenarnya berkat kecerdasan otaknya yang amat sangat. “Tes, tes, tes” tak lama setelah air mata itu menetes ke tanah, langit juga ikut menangis, hujan pun turun. Ah langit juga dapat memahami perasaanku ternyata, ujar Dewa dalam hati.
“ A.. Aku suka kamu wa, ma.. maukah kau terima bunga ini” Ucap seorang cewek teramat gugup di suatu pagi yang cerah
“ Ha.. Apa aku gak denger? Ucapnya teramat angkuh
“ Aku Suka ka.. kamu !!! Ujarnya sedikit lebih keras namun sangat malu mengatakanya
“Ga penting lo itu, kasih aja bunganya ke cewek lain” Ujarnya lantas pergi meninggalkan wanita pembawa bunga itu
 Begitulah Dewa, karena tumbuh tanpa kasih sayang seorang Ibu. Jadilah dia pribadi yang tak mengindahkan kasih sayang dan cinta. Baginya itu semua hanya omong kosong belaka dan tak berguna. Didikan keras dari Pria gagah itu sukses membuat hatinya sekeras batu sekarang. Dia lebih senang mendapatkan rasa hormat dibandingkan rasa cinta, tak heran bila dia berlagak preman di sekolah.
“Seperti seseorang yang sepotong hatinya pernah patah, perlahan lahan dia akan lupa cara mencintai itu bagaimana serta lupa keindahan mencintai itu seperti apa, hatinya akan menjadi sekeras batu dan tak suci lagi. Diperlukan cinta sejati untuk menyembuhkan penyakit seperti ini”
Karena kepintaran dan ulah dibuatnya, akhirnya pihak sekolah meluluskan Dewa hanya dengan waktu 2 tahun. Kehidupan di Sekolah menengah juga sama saja, dia masih mencari sekolahnya sendiri. Sekolah menengahnya pun terkenal di hutanya. Hawa sejuk, tempat luas, para murid cantik dan tampan serta staf guru juga teramat baik. Namun sifat Dewa sama sekali tak berubah, walapun dia masih sangat jenius, namun sifat gila hormat dan nakalnya makin menjadi jadi. Dia jadi makin sering malak, seniornya malah ini yang diperlakukan begitu. Perbuatan yang sangat berani. Singkat cerita pihak sekolah pun pusing dan langsung saja meluluskan Dewa hanya dengan waktu 2 tahun seperti ketika sekolah dasar.
 Bersambung Guys. Kalo ingin tahu kelanjutan kisahnya silakan beli novel "Derita Cewek Jelek" di Togamas kebun binatag yaa :-)
Tag : ,

- Copyright © Cerita Remaja - Date A Live - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -