- Back to Home »
- Cinta »
- Benarkah Cinta Itu Ada
Posted by : Story Of Life
Wednesday, December 16, 2015
“Benarkah cinta
itu ada jika kau sering disakiti oleh hal ini. Benarkah cinta itu ada jika kau
tak percaya akan keindahanya. Benarkah cinta itu ada jika kau tak pernah
dicintai. Ah lebih parahnya, benarkah cinta itu ada jika kau tak pernah
mencintai dan menyanyangi”
“Huaa, kenapa
semua cowok di bumi ini jahat Ma?”
“Jahat, ah gak
juga, mungkin kamu aja yang kurang cinta ke cowok itu” Elak ibuku seketika
“Ah mama mesti
kok, jika ada cowok jahat selalu nyalahin aku”
Gue Rika, dan
selalu dikecewain cowok dalam hidup. Padahal menurut para temen gue juga bukan
anak yang buruk rupa kok. Tak jarang juga yang bilang cantik, malahan jadi
primodona kelas gue itu.. “Ayo Rik nonton, ayo Rik Hangout” Kumpulan kaliamt
itu sudah teramat sering gue dapatkan.
“Bukan begitu,
baiklah mama akan menceritakan sebuah dongeng tentang cinta dan kehidupan”
“Yah, cerita
lagi. Nanti ujung ujungnya membosankan pasti”
“Kamu itu, coba
dengarkan dulu baru komentar” Sergah Ibuku
Terdapat 3
kerajaan terbesar pada suatu zaman. Kerajaan tersebut diberi julukan kerajaan
air, angin dan api. Ketiga kerajaan tersebut saling bersaing untuk menjadi yang
terkuat dan terbaik. Setiap kerajaan memiliki kelebihan dan kekurangan
tersendiri. Namun nampaknya kerajaan api sedikit lebih unggul dari kerajaan
lain. Kalian tahu kenapa? Jika dilihat sekilas tak ada yang istimewa di
kerajaan ini, penduduknya tak sekuat kerajaan angin, tak sepintar keraajan air
pula. Kerajaan ini juga tak seberapa luas tempatnya, jauh dibandingkan 2
kerajaan yang terlihat luas dan megah. Lantas apakah rahasianya? Dari desas
desus yang beredar, ternyata rahasianya yaitu penduduk di kerajaan api
sangatlah ramah, jika ada orang baru berkunjung di sana mereka tak segan
menyambutnya dengan amat bauk dan sopan, ah iya selain penduduk ada 1 rahasia
utama mengapa kerajaan ini amat disegani oleh dunia.
***
Saat itu masih
jam 2 malam, keadaan masih amat sunyi dan sepi. Terlihat sinar bulan dan
bintang bersatu membentuk harmoni yang indah. Saat di mana setiap manusia sibuk
tidur dan mengurus mimpinya masing masing.
“Ayo Bu, dorong
terus sebentar lagi keluar, dorong terus”. Sayup sayup terdengar suara di suatu
tempat
Rumah sakit itu
tak terlalu luas, lebarnya mungkin hanya seperempat dari rumah layak huni jaman
sekarang. Jumlah dokter dan suster yang bertugas juga sangat sedikit, bahkan
bisa dihitung dengan jari. Dengan keadaan seperti ini, tentu teramat merepotkan
jika banyak pasien sakit mendadak dan harus segera dirawat. Pria ini terlihat
tegang sekali, sudah 2 kali dia mondar mandir di tempat yang sama dengan tujuan
tak jelas. Nampaknya dia sudah lelah karena terlalu lama menunggu. Wajahnya
juga memancarkan kekawatiran luar biasa, mungkin sudah banyak pikiran negatif
yang timbul di otak pria malang ini.
“Oek, oek….” Tiba
tiba terdengar suara tangis amat keras di ruang persalinan
“Alhamdulilah bu,
anaknya sudah lahir dengan selamat dan sempurna” Ucap salah satu suster teramat
senang
Suasana hening,
sang Ibu tak kunjung menjawab ucapan selamat dari perawat, sekoyong koyongnya
perawat yang baru saja amat senang sekarang terlihat sangat terkejut dan tak
bisa apa apa, begitu pula dengan pria yang berwajah tegang tadi.
Keluarga ini
sudah menikah selama 15 tahun, namun tak kunjung dikaruani seorang anak.
Pasangan ini sangat sempurna. Gagah, bijaksana, putih, tinggi, cerdas serta hal
indah lainya melekat di diri sang pria, sementara kriteria yang diidamkan oleh
hampir semua cowok di bumi cukup menggambarkan ciri ciri sang wanita. Mereka
pasangan yang saling mencintai satu sama lain, di suatu siang yang cerah tiba
tiba sang istri mendadak muntah dengan alasan tak jelas. “Ah palingan juga cuma masuk angin”. Batinya
saat itu. Si suami yang khawatir langsung saja membawa ke dokter, dan hasil
pemeriksaan amatlah mengejutkan, Perempuan itu tenyata hamil! Si pria terlihat
amat senang.
“Semoga saja
istriku tak meninggal” Guman pria dalam hati
Firasat negatif
itu ternyata benar terjadi, Si wanita sempurna itu akhirnya meninggal dengan
tenang setelah melahirkan anak yang tampan. Sang pria dan suster sampai tak
bisa berkata apa apa melihat kejadian ini terjadi dengan amat cepat.
Begitu membuka
matanya untuk pertama kali, bayi itu justru tak melihat siapapun yang ada di
dekatnya, dia juga tak dibacakan azan oleh sang Ayah, keadaan yang begitu aneh
untuk bayi yang baru lahir.
“Apa yang kau
cari dalam hidup ini? Kebahagiaan atau kebencian, bukankah keduanya sebetulnya
sama saja. Diperlukan hati yang bersih untuk menyadarinya Yakinlah, hanya cinta tulus
dapat mensucikan hati yang bahkan sekeras batu sekalipun” Bisik sang
perempuan sangat pelan
“Sial, lagi lagi
aku mengalami mimpi yang sama” Gumanya dalam hati. Dia bernama Dewa, anak dari
pria gagah tadi. Dan sekarang sudah berusia 5 tahun. Dalam perkembanganya, dia
sama sekali tak merasakan kasih sayang dari seorang Ibu dan tak tau ibunya
siapa, tak heran bila Dewa sudah dapat bicara kasar saat usia masih sangat
kecil
“Dasar anak tak
berguna, bisanya cuma tidur doang. Cari sekolah sana, sudah teramat muak saya melihatmu.” Bentak sang pria gagah
itu suatu ketika
Sang pria gagah
sangat kasar kepada Dewa, dia masih depresi dengan kematian istrinya yang
begitu mendadak dan cepat. Pria ini mendidik dewa dengan teramat keras,
bayangkan saja di usia yang masih 5 tahun Dewa disuruh mendaftar SD sendiri.
Seperti jaman
sekarang, hutan ini juga menerapkan pendidikan. Pemerintah juga mewajibkan
belajar, bedanya pemerintah Cuma mewajibkan belajar selama 7 tahun di sini.
Pendidikan dibagi menjadi 3 tahap. Yaitu sekolah dasar, sekolah menengah serta
sekolah ketrampilan. Di sekolah dasar para siswa diajari cara berburu, cara
membaca dan menulis serta cara berbicara, di sini diwajibkan belajar selama 3
tahun. Pada sekolah menegah, diajarkan cara berinteraksi antar siswa, cara
bertanggung jawab dan bersikap dengan sopan serta cara menghormati orang lain.
Dan pada tahap terakhir, diajarkan cara untuk menjadi mandiri, cara berburu
tahap akhir serta dipersiapkan untuk menjadi pemimpin bagi hutan ini.
Sekolah ini
terlihat amat indah, berada di tengah tengah gunung dan hamparan sungai bening
membuat hati setiap orang yang melihatnya menjadi amat tentram, siswanya juga
sangat rupawan dan menawan. Cocok sekali sekolah ini dilabeli menjadi unggulan.
Para staf guru dan pengajar di sini juga amat ramah, di sini juga sediakan
banyak jajanan untuk megeyangkan perut. Keadaan yang sangat sempurna. Dan yang
lebih mengejutkan lagi, Dewa mengetahui semua hal ini dengan mencarinya sendiri
tak dibantui siapapun. Di usia sekecil ini jiwa mandarinya sudah sangat
terlihat, hal itu mungkin karena didikan keras dari sang Ayah
“Hei, bagi duit
dong. Gue lapar nih” Gertak Dewa suatu siang
“Ampun kak, saya
cuma punya duit segini” Ucapnya dengan amat tegang sembari mengeluarkan beberapa
uang receh.
“ Gak papa, ini
cukup kok buat makan, hahaha” Tawanya sembari meninggalkan pergi junior tadi.
Dewa sekarang
sudah kelas 3 di sekolah dasar, dia murid yang sangat pintar dan pemberani. Di
usia sekecil itu dia sudah pandai membaca, berhitung serta berburu binatang. Ah
iya dia juga bisa bertanggung jawab serta cara bersosialisasi dengan baik, hal
yang harusnya dipelajari ketika sekolah menengah. Para guru sangat keheranan
dan kagum dengan kemampuanya, namun di
balik sifat kagum ternyata tak seikit pula staf guru yang tak senang dengan
sikap Dewa. Dia sudah sering sekali bertingkah kasar serta memalak adik kelas
seperti yang dilakukanya siang tadi. Sifat kasar dari pria gagah sukses
menjadikan Dewa anak yang kasar serta gila hormat.
“Ibu, ada permen
lezat, aku belikan yaa, ya ya? Rengek seorang murid ketika pulang sekolah
“Tentu nak, ini
untuk kamu” Jawab Ibunya sambil memberikan permen lollipop yang terlihat lezat.
“Wah makasi Bu”
Ujar sang anak sembari memeluk Ibunya.
Dewa yang tak
sengaja melihat pemandangan itu tanpa sadar menetaskan air mata, walaupun Sang
pria gagah tak memberiatukan bahwa wanita cantik itu telah tiada, dewa dapat
mengetahui keadaan sebenarnya berkat kecerdasan otaknya yang amat sangat. “Tes,
tes, tes” tak lama setelah air mata itu menetes ke tanah, langit juga ikut
menangis, hujan pun turun. Ah langit juga dapat memahami perasaanku ternyata,
ujar Dewa dalam hati.
“ A.. Aku suka
kamu wa, ma.. maukah kau terima bunga ini” Ucap seorang cewek teramat gugup di
suatu pagi yang cerah
“ Ha.. Apa aku
gak denger? Ucapnya teramat angkuh
“ Aku Suka ka..
kamu !!! Ujarnya sedikit lebih keras namun sangat malu mengatakanya
“Ga penting lo
itu, kasih aja bunganya ke cewek lain” Ujarnya lantas pergi meninggalkan wanita
pembawa bunga itu
Begitulah Dewa, karena tumbuh tanpa kasih
sayang seorang Ibu. Jadilah dia pribadi yang tak mengindahkan kasih sayang dan
cinta. Baginya itu semua hanya omong kosong belaka dan tak berguna. Didikan
keras dari Pria gagah itu sukses membuat hatinya sekeras batu sekarang. Dia
lebih senang mendapatkan rasa hormat dibandingkan rasa cinta, tak heran bila
dia berlagak preman di sekolah.
“Seperti
seseorang yang sepotong hatinya pernah patah, perlahan lahan dia akan lupa cara
mencintai itu bagaimana serta lupa keindahan mencintai itu seperti apa, hatinya
akan menjadi sekeras batu dan tak suci lagi. Diperlukan cinta sejati untuk
menyembuhkan penyakit seperti ini”
Karena
kepintaran dan ulah dibuatnya, akhirnya pihak sekolah meluluskan Dewa hanya
dengan waktu 2 tahun. Kehidupan di Sekolah menengah juga sama saja, dia masih
mencari sekolahnya sendiri. Sekolah menengahnya pun terkenal di hutanya. Hawa
sejuk, tempat luas, para murid cantik dan tampan serta staf guru juga teramat
baik. Namun sifat Dewa sama sekali tak berubah, walapun dia masih sangat
jenius, namun sifat gila hormat dan nakalnya makin menjadi jadi. Dia jadi makin
sering malak, seniornya malah ini yang diperlakukan begitu. Perbuatan yang
sangat berani. Singkat cerita pihak sekolah pun pusing dan langsung saja meluluskan
Dewa hanya dengan waktu 2 tahun seperti ketika sekolah dasar.
Bersambung Guys. Kalo ingin tahu kelanjutan kisahnya silakan beli novel "Derita Cewek Jelek" di Togamas kebun binatag yaa :-)
Bersambung Guys. Kalo ingin tahu kelanjutan kisahnya silakan beli novel "Derita Cewek Jelek" di Togamas kebun binatag yaa :-)