Archive for October 2015
Thanks for 5000 viewer
By : Story Of Life
Makasi kalian uda mau repot repot
baca tulisan yang bisa dibilang gak penting ini...
Makasi kalian uda mau konsisten jadi pembaca
setia yang buat blog ini semakin berkembang tiap harinya..
Thanks buat fans yang selalu dukung karya ini
hingga sebanyak ini pengunjungnya (menurut gue pribadi sih)..
Makasi juga buat haters yang setia jadi penggemar
yg kadang lebih tau tentang gue daripada fans biasa..
Makasi buat kalian, yang kasih dukungan dan
percaya kalo gue bisa buat karya bagus..
Makasi juga buat Guru B Indo, yang dulu sudah
hilangin tulisan pertama gue. Tanpa Ibu, blog ini gak akan pernah terbentuk...
Thanks a lot..
Tak lupa thanks buat para wanita di sana yang
telah atau sempet PHP in gue sehingga buat cerita di sini lebih berkembang..
Makasi juga buat Dewangga, yang ajarin cara
ngeblog dan editin tampilan blog ini..
Yah gue emang gak bisa bikin kata kata indah
hingga kalian tersanjung pada tulisan ini. Tapi intinya gue hanya ingin
sampaiin ucapan terima kasih yang tulus kepada kalian semua pengunjung setia
blog ini, big thanks for you guysssssss......... :-D
Tag :
Harapan,
Kisah Cahaya Bintang
By : Story Of Life
Orang bilang
bintang terletak sangat jauh di sana. Di antara langit malam dan tak mungkin
terlihat jelas oleh penglihatan manusia
Kadang
terpikir olehku, darimanakah indah sinar bintang itu berasal? Apakah dapat
kugapai dan kusimpan untuk diriku kehangatan sinarnya?
Sampai aku
bertemu denganmu. Keindahan yang tak dapat dilukiskan oleh pelukis terhebat
sekalipun
Dirimu memang
tak bersinar seperti bintang, namun di matamu ada sesuatu. Sesyatu yang tak
pernah kutemui di sepasang mata yang lain, bagai bintang indah yang bersinar di
repupnya malam
Namun ada
yang aneh. Dari sekian keindahanmu itu, kau selalu murung, memandang segala hal
dengan pesimis. Seakan kau tak bisa melakukan hal berguna untuk dirimu ataupun
orang lain
Tak sadarkah
kau bahwa dirimu memiliki sinar? Mengapa engkau memilih untuk meredamkan
sinarmu? Bila ku bisa membuat dirimu kembali bersinar, matamu kembali berbinar,
tentu sudah kulakukan!
Tapi adaya,
aku hanyalah sebuah lentera lampu yang bersinar
di malam hari. Sinarku redup, tak seperti kau. Namun aku mampu melihat
dunia dengan pemikiran positif. Berani mengambil resiko dalam hidup, tak
seperti kau yang selalu takut menantang dunia
Mungkin
duniaku dan duniamu berbeda. Maafkan diriku yang mungkin sama sekali tak
mengerti apa yang menjadikan “bintang” itu redup. Tapi percayalah padaku,
janganlah kau takut menghadapi kehidupan ini. hidup memang jahat, memang kejam.
Namun simpanlah semua yang baik dalam hatimu, niscaya sinar itu akan selalu
terpancar di matamu
Aku selalu mengagumi. Seringkali ku diam diam
melihat fotomu di kala malam menjelang. Seingkali ku mendengar suaramu di
antara semua gaduhan malam ini. Aku mengagumi dalam diam dan sepi
Namun aku tak
ingin seperti ini terus. Aku ingin kau ada jauh di sana, seperti bintang yang
kulihat dari kejauhan. Aku ingin kau ada di sampingku, menerangi hatiku
bagaikan lentera kecil yang redup namun sinarnya sungguh berharga.
Sampai hari
itu, kulihat kau bergandeng tangan denganya. Saling menatap memadu kasih. Sial!
Nampak sangat serasi. Dia yang akhirnya bisa membuatmu berani menantang dunia,
dia yang juga tak sempurana sepertiku. Namun dia lebih berani mengambil resiko
dengan mendekati sinar sempurna sepertimu
Aku ingin
menyalahkan diriku sendiri, yang Cuma “lentera kecil”, kemana mana dibawa oleh
manusia. Tidak sepertimu “bintang” nun jauh disana, begitu jauh dariku. Begitu
bebas, begitu lepas. Tak kusangka ternyata kita begitu jauh dari satu sama
lain, benar saja bahwa kau tak bisa melihatku! Oh, atau kau harus ku koreksi, bahwa
kau tak ada keinginan untuk melihatku, setitk saja? Tidakkah dari sana kau
melihat diriku yang bersinar sayup sayup?
“Cantik
sekali kau lentera malam” uajr sang cahaya sempurna itu. Walaupun sudah punya
kekasih, namun tetap saja aku masih mengagumimu. Di malam hari aku selalu
keluar rumah dan mencuri pandang ke arahmu yang berdiam diri di sana, dengan
ekspresi seperti itu. Aku selalu berharap kau menyapaku suatu saat kelak
NB: Yee,
akhirnya tulisan baruku keluar juga setelah sekian lama vakum. Big Thanks buat
Livia Tanujaya mahasiswi cantik psikologi dari UBAYA yang telah menyumbangkan
idenya untuk sebagian isi dari cerita ini, thanks for your timeeeeeee :-D
Tag :
Cinta,