Archive for December 2015
Penanggungan, Pendakian Tak Terlupakan
By : Story Of Life
Hi, jumpa lagi dengan penulis paling kece dan
ditunggu abad ini (pengandaian). Mumpung sekarang lagi musim liburan, kali ini
gue akan bahas pengalaman liburan konyol dan memalukan yang gue alami
belakangan ini. Lusa kemarin gue baru saja mendaki gunung yang kata orang
jalanya sangat terjal, yak benar sekali. Gunung itu sering dinamakan gunung
kembar (eh, salah fokus) masutnya gunung penanggungan.
Dalam keberangkatan ini, gue ditemani dua
teman cupu yang entah berasal dari planet mana yang bernama dio dan elga. Temen
geblek 2 orang ini akan menjawab pertanyaan kalian mengapa gue di awal bilang
perjalanan mendaki ini bakalan sangat konyol. Mari kita flasback h-1 sebelum
pendakian hina ini terjadi
Hari itu masih bisa dibilang siang, ketika
matahari sangat bersemangat menyinari bumi yang bundar ini. Hp ku tiba tiba
berbunyi agak nyaring, setelah kucek dan mengira itu hanyalah sms dari operator
ternyata salah, sepucuk pesan line sudah terpampang jelas di dasbord hp butut
ini, yang berisi:
Dio: Woy, Tenda wes siap
engkok jemputen jam 1 yo?
Me: Ok bro
Fix, masalah tenda sudah selesai. (pikir gue
sesaat). Begitu malam harinya, Dio dan Elga memutuskan untuk menginap di rumah
gue. Tanpa disangka dan diduga, dua temen gue yang super aneh ini baru belajar
memasang tenda di malam hari h-1 sebelum keberangkatan, perasaan gue semakin
tidak menentu. Sempat berfikir membatalkan niat pendakian nista ini, tapi semua
barang sudah dipesan, jadi apa boleh buat lah -_- .
Dengan keterpaksaan yg
amat sangat, akhirnya gue putuskan untuk berangkat pagi itu (mungkin ini adalah
keputusan ternekat di hidup gue). Saat sampai di tol malang sekilas semuanya
tampak lancar dan aman, jalanan lumayan sepi saat itu. Sampai sebuah percakapan
bodoh terjadi
Me: yo, kmu tau arah jalan penanggungan?
Dio: lo gak sur, tak kira kmu yang tau. Ga kmu tau gak?
Me: yo, kmu tau arah jalan penanggungan?
Dio: lo gak sur, tak kira kmu yang tau. Ga kmu tau gak?
Elga: leh, gatau juga
aku -_-
Me: lah, trus ya opo
iki (suasana mulai menegang)
Dio: wes pake google map aja.
Ah ide bagus, tumben anak ini punya ide brilian, pikir gue.
Harapan kita pun ditumpahkan kepada mesin yg katanya canggih bernama google map. Hmm, awal perjalanan tampaknya bakal lancar tanpa hambatan. Namun di tengah perjalanan tiba tiba google map nya mulai labil seperti cewek pms. Dia mulai menunjukan arah yg ngawur serta error di tengah perjalanan. Shit, seketika gue panik. Gue coba noleh ke belakang untuk bertanya kepada dua teman terpercaya ini,
"yo, ya apa ini. Lewat mana kita" tanyaku dengan penuh harap.
Gue heran, kok gak ada jawaban. Begitu gue toleh, tanpa disangka dua temen kampret ini malah tidur pulas seperti bayi baru lahir yg tak berdosa. Saat itu, terus terang gue nyesel, mungkin ini adalah keputusan terburuk yg gue ambil dalam hidup. Dengan sangat terpaksa, gue lanjutkan perjalanan ini sendirian. Mana macet lagi saat itu, jalanan nanjak juga. Sempurna penderitaan ini. Saat pertengahan jalan dan sudah mau sampe taman ndayu malang, dua temen kampret ini mendadak bangun dan bertanya "wes nyampe ta sur". (Sabarkanlah hati ini tuhan)
Guna memperpendek durasi dan menghindari kebosanan akut, langsung saja kita mempersingkat cerita, ketika hampir sampai ke penanggungan, para temen ajaib ini bilang
"Sur, ya opo kalo kita parkiran di ubaya aja?
"Lah, emang boleh?
"Boleh lah, pakai ktm ubayamu aja lo"
Gue sih percaya percaya aja, begitu sampai UTC gue dengan pd menyerahkan ktm ubaya tercinta. Satpam yg berjaga pun berkata
"Ada keperluan apa ya mas" tanyanya
"Emm, kita mau titip parkir di sini buat ndaki penanggungan"
"Maaf mas, dalam rangka apa ya ini?
Dengan bodohnya gue jawab "gak ada apa apa sih pak, pingin nitip mobil aja.
Dan sang satpam pun menjawab dengan penuh kesabaran "maaf mas, jika tak ada keperluan gak bole parkir di sini, terus aja nanti ada parkiran mobil kok"
Sumpah malu abis gue, dio dan elga cuma bisa nyengir kuda saat itu. Hmm, pendakian di penanggungan memakan waktu sekitar 5 jam an total semuanya. Pos ke satu sampai empat berhasil kita tempuh tanpa halangan berarti. "Gila, cemen banget nih gunung" pikir gue.
Di pos 4 terlihat begitu banyak orang yg berkumpul ketika kita beristirahat, gue spontan aja tanya
"Setelah pos ini susah ta bang medanya" tanya gue dengan percaya diri
"Wah susah dek, harus merangkak gitu naiknya.
Sepintas gue pikir cupu banget si abang, gak mungkin lah sampe merangkak, ngibul nih pasti.
Saat itu sekitar pukul lima sore saat pendakian ke pos bayangan dimulai. Gue yg awal yakin pendakian bakal berakhir mudah seperti pos sebelumnya dikejutkan dengan kebenaran omongan sang abang. Merangkakkk ndakinya . Jalan berbatu, gelap, kanan kiri jurang sontak membuat pendakian samgatlah sulit. Namun efek positifnya semua orang yg mendaki kala itu saling bekerja sama dan membantu satu sama lain. "Sumpah, rasa capek tidak kerasa jika suatu kesulitan dilakukan secara bersama"
Ketika hendak mencapai puncak bayangan kaki gue sempet kram, Sakit banget. Beruntunglah ada mas mas yang gue gak tau namanya dengan baik hati nolongin gue yg merana ini. Gila, gue kagum banget dengan kekompakan para pendaki ini, salut deh pokoknya. Singkat cerita, begitu sampai di puncak bayangan udara di sana sangatlah dingin dan kita pun memutuskan untuk segera membangun tenda. Nah, di sini kegoblokan dua temen super ini terjadi. adegan memasang tenda yang harusnya memakan waktu yg sangat singkat dan simpel menjadi sangat lama, hampir 2 jam adegan pasang tenda ini terjadi. Kualitas tenda pun sangatlah buruk, berkali kali angin kencang hendak merobohkan tenda bobrok di malam itu.
Hmm, di pagi harinya gue dan dio memutuskan mendaki Puncak asli (minus elga karena dia mengeluh kakinya terkilir) Puncak yg terlihat oleh mata sangat dekat begitu didaki sangat terjal (persis seperti perasaan cewek, kadang tak sesuai dengan yg terlihat). Gila susah banget ndaki puncak asli, udara yg sangat tipis serta jalan yg lebih berbatu dan terjal daripada puncak bayangan, membuat gue sempat hendak menyerah. Namun Dio dengan baik hati mengingatkan gue sangatlah eman sekali jika menyerah di tengah jalan seperti ini. Akhirnya dengan kemauan keras serta dukungan dio alhamdulilah dgn tenaga yg tersisa serta wajah yg lusuh semua gue berhasil mendaki puncak gunung untuk pertama kalinya,yeyyy☺
Dio: wes pake google map aja.
Ah ide bagus, tumben anak ini punya ide brilian, pikir gue.
Harapan kita pun ditumpahkan kepada mesin yg katanya canggih bernama google map. Hmm, awal perjalanan tampaknya bakal lancar tanpa hambatan. Namun di tengah perjalanan tiba tiba google map nya mulai labil seperti cewek pms. Dia mulai menunjukan arah yg ngawur serta error di tengah perjalanan. Shit, seketika gue panik. Gue coba noleh ke belakang untuk bertanya kepada dua teman terpercaya ini,
"yo, ya apa ini. Lewat mana kita" tanyaku dengan penuh harap.
Gue heran, kok gak ada jawaban. Begitu gue toleh, tanpa disangka dua temen kampret ini malah tidur pulas seperti bayi baru lahir yg tak berdosa. Saat itu, terus terang gue nyesel, mungkin ini adalah keputusan terburuk yg gue ambil dalam hidup. Dengan sangat terpaksa, gue lanjutkan perjalanan ini sendirian. Mana macet lagi saat itu, jalanan nanjak juga. Sempurna penderitaan ini. Saat pertengahan jalan dan sudah mau sampe taman ndayu malang, dua temen kampret ini mendadak bangun dan bertanya "wes nyampe ta sur". (Sabarkanlah hati ini tuhan)
Guna memperpendek durasi dan menghindari kebosanan akut, langsung saja kita mempersingkat cerita, ketika hampir sampai ke penanggungan, para temen ajaib ini bilang
"Sur, ya opo kalo kita parkiran di ubaya aja?
"Lah, emang boleh?
"Boleh lah, pakai ktm ubayamu aja lo"
Gue sih percaya percaya aja, begitu sampai UTC gue dengan pd menyerahkan ktm ubaya tercinta. Satpam yg berjaga pun berkata
"Ada keperluan apa ya mas" tanyanya
"Emm, kita mau titip parkir di sini buat ndaki penanggungan"
"Maaf mas, dalam rangka apa ya ini?
Dengan bodohnya gue jawab "gak ada apa apa sih pak, pingin nitip mobil aja.
Dan sang satpam pun menjawab dengan penuh kesabaran "maaf mas, jika tak ada keperluan gak bole parkir di sini, terus aja nanti ada parkiran mobil kok"
Sumpah malu abis gue, dio dan elga cuma bisa nyengir kuda saat itu. Hmm, pendakian di penanggungan memakan waktu sekitar 5 jam an total semuanya. Pos ke satu sampai empat berhasil kita tempuh tanpa halangan berarti. "Gila, cemen banget nih gunung" pikir gue.
Di pos 4 terlihat begitu banyak orang yg berkumpul ketika kita beristirahat, gue spontan aja tanya
"Setelah pos ini susah ta bang medanya" tanya gue dengan percaya diri
"Wah susah dek, harus merangkak gitu naiknya.
Sepintas gue pikir cupu banget si abang, gak mungkin lah sampe merangkak, ngibul nih pasti.
Saat itu sekitar pukul lima sore saat pendakian ke pos bayangan dimulai. Gue yg awal yakin pendakian bakal berakhir mudah seperti pos sebelumnya dikejutkan dengan kebenaran omongan sang abang. Merangkakkk ndakinya . Jalan berbatu, gelap, kanan kiri jurang sontak membuat pendakian samgatlah sulit. Namun efek positifnya semua orang yg mendaki kala itu saling bekerja sama dan membantu satu sama lain. "Sumpah, rasa capek tidak kerasa jika suatu kesulitan dilakukan secara bersama"
Ketika hendak mencapai puncak bayangan kaki gue sempet kram, Sakit banget. Beruntunglah ada mas mas yang gue gak tau namanya dengan baik hati nolongin gue yg merana ini. Gila, gue kagum banget dengan kekompakan para pendaki ini, salut deh pokoknya. Singkat cerita, begitu sampai di puncak bayangan udara di sana sangatlah dingin dan kita pun memutuskan untuk segera membangun tenda. Nah, di sini kegoblokan dua temen super ini terjadi. adegan memasang tenda yang harusnya memakan waktu yg sangat singkat dan simpel menjadi sangat lama, hampir 2 jam adegan pasang tenda ini terjadi. Kualitas tenda pun sangatlah buruk, berkali kali angin kencang hendak merobohkan tenda bobrok di malam itu.
Hmm, di pagi harinya gue dan dio memutuskan mendaki Puncak asli (minus elga karena dia mengeluh kakinya terkilir) Puncak yg terlihat oleh mata sangat dekat begitu didaki sangat terjal (persis seperti perasaan cewek, kadang tak sesuai dengan yg terlihat). Gila susah banget ndaki puncak asli, udara yg sangat tipis serta jalan yg lebih berbatu dan terjal daripada puncak bayangan, membuat gue sempat hendak menyerah. Namun Dio dengan baik hati mengingatkan gue sangatlah eman sekali jika menyerah di tengah jalan seperti ini. Akhirnya dengan kemauan keras serta dukungan dio alhamdulilah dgn tenaga yg tersisa serta wajah yg lusuh semua gue berhasil mendaki puncak gunung untuk pertama kalinya,yeyyy☺
Yah,
itulah sedikit (banyak sih sebenarnya) pengalaman gue mendaki gunung. Kalo lo
punya pengalaman menarik lainya jangan segan segan komendi kolom komentar ya
guys.☺
Oh iya bagi lo yg suka baca novel (kumpulan cerpen) bisa beli novel gue yg berjudul "derita cewek jelek" di togamas surabaya kebun binatang guys.
Oh iya bagi lo yg suka baca novel (kumpulan cerpen) bisa beli novel gue yg berjudul "derita cewek jelek" di togamas surabaya kebun binatang guys.
Tag :
Liburan,
Cara Terhindar Dari Friendzone
By : Story Of Life
Hii... Suya is
back... (efek heboh), beruntunglah kalian yang telah menanti nanti postingan
selanjutnya (padahal gak ada yang nungguin). Yah maklum lah sekarang gue kuliah
dan disibukan dengan tugas yang numpuk banget (kenyataan) serta pacar super
banyak yang selalu menyita waku ini (khayalan). Ok daripada nanti kalian
semakin malas dengan pembukaan aneh ini dan berkata “WTF ngapain nih anak” ,
langsung aja kita mulai pokok bahasan yang menurut gue penting banget ini.
Banyak kawula muda terutama cowok yang nangis di dalam hati karena sering
terkenal friendzone, brotherzone, abangzone,mintapulsazone, ojekzone serta
berbagai zone aneh lainya. Langsung aja kita bahas, “cara terhindar dari
friendzone”. Check it dot guys:
1. Terlalu
baik
Sinta: Eh pri, besok nonton yuk. Bayari
yeee
Supri: Iyaaaaaaaaaa, apa sih yang gak buat lo
Sinta: ok
Supri yang mau bales bbm dari Sinta langsung
mengurungkan niatnya karena Sinta Cuma bilang ok. (bahkan mas mas KFC lebih perhatian
kalo gue habis beli paketan ayam daripada balesan bbm ini). Tapi biarlah, Supri
selalu tak menyerah jika urusan Cinta. Ketika hendak sampai di bioskop, seperti
di film cinta kebanyakan. Supri berisiniatif memegang tangan Sinta dengan penuh
kasih. Ketika tangan masih bersenggolan sontak Sinta berteriak “Ihh apaan lo,
najis banget sumpah” Supri pun langsung terdiam membeku. Supri tak menyerah
begitu saja. Sesampainya di bioskop dia langsung berbicara dengan mbak mbak
kasir dengan penuh semangat
Supri: “Mbak saya mau nonton di
bangku yang paling bagus (padahal bangku bioskop semuanya sama lo) n beli
popcorn dan minum yang paling mahal juga untuk saya dan kekasih” ucap supri
yang diselingi dengan tatapan jijik Sinta
Mbak bioskop (nama disamarkan):” I..iiya mass”
ucapnya dengan terbata bata.
Kaget kenapa ada orang jelek mesen tiket dengan
begitu bersemangat seperti ini.
Sesampainya di Bioskop Supri malah sibuk
memandang wajah Sinta mengacuhkan Film yang sedang diputar. Sinta yang
mengetahui hal ini tak memperdulikan dan fokus ke film. Setelah Film berakhi
mereka pun pulang menaiki mobil kebanggan Supri (mobil senyawaan tentunya
dengan uang tabungan makan indomie 1 minggu). Sesampainya di depan rumah Sinta
Supri langsung bertindak sok romantis seperti cerita FTV SCTV dengan harapan
hati Sinta akan terenyuh. Dia bilang, “makasi ya buat hari ini, aku seneng
banget” ucapnya dengan gaya bicara khas lelaki jantan yang langsung dibalas
dengan Sinta masuk pintu rumah tanpa rasa berdosa.
Ok dapat kita simpulkan di sini Supri terlalu
baik sehingga menimbulkan Sinta menjadi risi (selain faktor jelek). Seriusan, baik sih boleh tapi jangan
terlalu yaa. Kalo doi chat usahain balesnya dilamain aja, 5 menitan gitu. Biar
dia gak ngerasa kalo lo suka gitu. Because woman love teka teki. Misterius gitu
lah intinya. Eits tapi di sini gue juga gak menyarankan kalian jadi jahat loo
ya. Just be yourselves tapi jangan permintaanya cewek apa apa lo turutin, gitu
deh yaa.
2. Tempat
Curhat
Setelah insiden tragis di bioskop
kemarin Sinta mengirim pesan bbm kepada
Supri
“pri gue galau, sini main ke rumah gue”
“S.. siap Sin” Ucap Supri dengan amat senang
“Galau kenapa Sin? Tanya Supri
penuh penasaran
“Jadi gini, lo tau kan pacar gue
Aldo yang super ganteng itu. Belakangan ini dia jadi cuek banget gitu. Sekarang
gue baru tau kalo Aldo ternyata tertarik dengan mbak mbak counter pulsa depan
rumahnya. Gue harus gimana pli (Sinta terlalu sedih hingga salah menyebut nama
Supri, harusnya kan pri dipanggilnya, gak ngaruh juga sih aslinya, lo emang gak
penting pri)
Supri pun begitu bersemangat dan
menggagap kesempatan ini sebagai ajang pembuktian bahwa dia selalu ada untuk
Sinta. Berbagai petuah khas mario gaguh dilontarkan Supri selama hampir 2 jam.
Sinta pun merasa tenang mendengar celotehan Supri. Supri senang, Sinta senang
dan keadaan sepertinya akan sesuai dengan rencana . Keesokan harinya saat Supri
sedang jalan santai di sebuah taman terlihat
2 orang remaja tanggung sedang bergandengan tangan penuh kemesraan. Pagi hari
ini tampak begitu cerah dengan kehadiran pasangan muda mudi yang tampak sangat
serasi ini. Tampan dan cantik, saling melengkapi. Supri yang melihat
pemandangan itu langsung kaget, dia melongo sangat lebar hingga gigi tak
beraturanya sangat tampak dengan jelas. Iya benar, Sinta dan Aldo lah pasangan
serasi itu. Sinta yang akhirnya berpapasan dengan Supri itu dan berkata “makasi
yaa pli (masih salah nama) berkat saran lo kemarin malam gue jadi baikan sama
Aldo, lo emang SAHABAT TERBAIK gue deh”
Ngerti kan apa yang harus lo
lakuin dari kisah Supri itu. Gitu lah intinya yaa
Sekian dulu tips dari gue, sudah
penuh soalnya tulisanya, hehe. Takut kalian makin malas baca cerita ini. Intinya
gimana yaa,bentar gue bingung (mikir sesaat). Ya lo jangan terlalu baik ke
cewek, lo harus tarik ulur sama dia, kayak layangan gitu lah. Dan jangan
biasain dia curha ke lo, apalagi soal mantan. Buatlah percakapan yang mengarah
ke lo berdua. Dia dan kamu. Bukan ngomong yang lainya. Ah tapi seperti kata
bang tere liye, bahwa cinta sejati tuh gak ribet, kalo ribet ya itu bukan cinta
sejati, dan lo tau dong apa yang harus dilakukan?
Tag :
Cinta,
Benarkah Cinta Itu Ada
By : Story Of Life
“Benarkah cinta
itu ada jika kau sering disakiti oleh hal ini. Benarkah cinta itu ada jika kau
tak percaya akan keindahanya. Benarkah cinta itu ada jika kau tak pernah
dicintai. Ah lebih parahnya, benarkah cinta itu ada jika kau tak pernah
mencintai dan menyanyangi”
“Huaa, kenapa
semua cowok di bumi ini jahat Ma?”
“Jahat, ah gak
juga, mungkin kamu aja yang kurang cinta ke cowok itu” Elak ibuku seketika
“Ah mama mesti
kok, jika ada cowok jahat selalu nyalahin aku”
Gue Rika, dan
selalu dikecewain cowok dalam hidup. Padahal menurut para temen gue juga bukan
anak yang buruk rupa kok. Tak jarang juga yang bilang cantik, malahan jadi
primodona kelas gue itu.. “Ayo Rik nonton, ayo Rik Hangout” Kumpulan kaliamt
itu sudah teramat sering gue dapatkan.
“Bukan begitu,
baiklah mama akan menceritakan sebuah dongeng tentang cinta dan kehidupan”
“Yah, cerita
lagi. Nanti ujung ujungnya membosankan pasti”
“Kamu itu, coba
dengarkan dulu baru komentar” Sergah Ibuku
Terdapat 3
kerajaan terbesar pada suatu zaman. Kerajaan tersebut diberi julukan kerajaan
air, angin dan api. Ketiga kerajaan tersebut saling bersaing untuk menjadi yang
terkuat dan terbaik. Setiap kerajaan memiliki kelebihan dan kekurangan
tersendiri. Namun nampaknya kerajaan api sedikit lebih unggul dari kerajaan
lain. Kalian tahu kenapa? Jika dilihat sekilas tak ada yang istimewa di
kerajaan ini, penduduknya tak sekuat kerajaan angin, tak sepintar keraajan air
pula. Kerajaan ini juga tak seberapa luas tempatnya, jauh dibandingkan 2
kerajaan yang terlihat luas dan megah. Lantas apakah rahasianya? Dari desas
desus yang beredar, ternyata rahasianya yaitu penduduk di kerajaan api
sangatlah ramah, jika ada orang baru berkunjung di sana mereka tak segan
menyambutnya dengan amat bauk dan sopan, ah iya selain penduduk ada 1 rahasia
utama mengapa kerajaan ini amat disegani oleh dunia.
***
Saat itu masih
jam 2 malam, keadaan masih amat sunyi dan sepi. Terlihat sinar bulan dan
bintang bersatu membentuk harmoni yang indah. Saat di mana setiap manusia sibuk
tidur dan mengurus mimpinya masing masing.
“Ayo Bu, dorong
terus sebentar lagi keluar, dorong terus”. Sayup sayup terdengar suara di suatu
tempat
Rumah sakit itu
tak terlalu luas, lebarnya mungkin hanya seperempat dari rumah layak huni jaman
sekarang. Jumlah dokter dan suster yang bertugas juga sangat sedikit, bahkan
bisa dihitung dengan jari. Dengan keadaan seperti ini, tentu teramat merepotkan
jika banyak pasien sakit mendadak dan harus segera dirawat. Pria ini terlihat
tegang sekali, sudah 2 kali dia mondar mandir di tempat yang sama dengan tujuan
tak jelas. Nampaknya dia sudah lelah karena terlalu lama menunggu. Wajahnya
juga memancarkan kekawatiran luar biasa, mungkin sudah banyak pikiran negatif
yang timbul di otak pria malang ini.
“Oek, oek….” Tiba
tiba terdengar suara tangis amat keras di ruang persalinan
“Alhamdulilah bu,
anaknya sudah lahir dengan selamat dan sempurna” Ucap salah satu suster teramat
senang
Suasana hening,
sang Ibu tak kunjung menjawab ucapan selamat dari perawat, sekoyong koyongnya
perawat yang baru saja amat senang sekarang terlihat sangat terkejut dan tak
bisa apa apa, begitu pula dengan pria yang berwajah tegang tadi.
Keluarga ini
sudah menikah selama 15 tahun, namun tak kunjung dikaruani seorang anak.
Pasangan ini sangat sempurna. Gagah, bijaksana, putih, tinggi, cerdas serta hal
indah lainya melekat di diri sang pria, sementara kriteria yang diidamkan oleh
hampir semua cowok di bumi cukup menggambarkan ciri ciri sang wanita. Mereka
pasangan yang saling mencintai satu sama lain, di suatu siang yang cerah tiba
tiba sang istri mendadak muntah dengan alasan tak jelas. “Ah palingan juga cuma masuk angin”. Batinya
saat itu. Si suami yang khawatir langsung saja membawa ke dokter, dan hasil
pemeriksaan amatlah mengejutkan, Perempuan itu tenyata hamil! Si pria terlihat
amat senang.
“Semoga saja
istriku tak meninggal” Guman pria dalam hati
Firasat negatif
itu ternyata benar terjadi, Si wanita sempurna itu akhirnya meninggal dengan
tenang setelah melahirkan anak yang tampan. Sang pria dan suster sampai tak
bisa berkata apa apa melihat kejadian ini terjadi dengan amat cepat.
Begitu membuka
matanya untuk pertama kali, bayi itu justru tak melihat siapapun yang ada di
dekatnya, dia juga tak dibacakan azan oleh sang Ayah, keadaan yang begitu aneh
untuk bayi yang baru lahir.
“Apa yang kau
cari dalam hidup ini? Kebahagiaan atau kebencian, bukankah keduanya sebetulnya
sama saja. Diperlukan hati yang bersih untuk menyadarinya Yakinlah, hanya cinta tulus
dapat mensucikan hati yang bahkan sekeras batu sekalipun” Bisik sang
perempuan sangat pelan
“Sial, lagi lagi
aku mengalami mimpi yang sama” Gumanya dalam hati. Dia bernama Dewa, anak dari
pria gagah tadi. Dan sekarang sudah berusia 5 tahun. Dalam perkembanganya, dia
sama sekali tak merasakan kasih sayang dari seorang Ibu dan tak tau ibunya
siapa, tak heran bila Dewa sudah dapat bicara kasar saat usia masih sangat
kecil
“Dasar anak tak
berguna, bisanya cuma tidur doang. Cari sekolah sana, sudah teramat muak saya melihatmu.” Bentak sang pria gagah
itu suatu ketika
Sang pria gagah
sangat kasar kepada Dewa, dia masih depresi dengan kematian istrinya yang
begitu mendadak dan cepat. Pria ini mendidik dewa dengan teramat keras,
bayangkan saja di usia yang masih 5 tahun Dewa disuruh mendaftar SD sendiri.
Seperti jaman
sekarang, hutan ini juga menerapkan pendidikan. Pemerintah juga mewajibkan
belajar, bedanya pemerintah Cuma mewajibkan belajar selama 7 tahun di sini.
Pendidikan dibagi menjadi 3 tahap. Yaitu sekolah dasar, sekolah menengah serta
sekolah ketrampilan. Di sekolah dasar para siswa diajari cara berburu, cara
membaca dan menulis serta cara berbicara, di sini diwajibkan belajar selama 3
tahun. Pada sekolah menegah, diajarkan cara berinteraksi antar siswa, cara
bertanggung jawab dan bersikap dengan sopan serta cara menghormati orang lain.
Dan pada tahap terakhir, diajarkan cara untuk menjadi mandiri, cara berburu
tahap akhir serta dipersiapkan untuk menjadi pemimpin bagi hutan ini.
Sekolah ini
terlihat amat indah, berada di tengah tengah gunung dan hamparan sungai bening
membuat hati setiap orang yang melihatnya menjadi amat tentram, siswanya juga
sangat rupawan dan menawan. Cocok sekali sekolah ini dilabeli menjadi unggulan.
Para staf guru dan pengajar di sini juga amat ramah, di sini juga sediakan
banyak jajanan untuk megeyangkan perut. Keadaan yang sangat sempurna. Dan yang
lebih mengejutkan lagi, Dewa mengetahui semua hal ini dengan mencarinya sendiri
tak dibantui siapapun. Di usia sekecil ini jiwa mandarinya sudah sangat
terlihat, hal itu mungkin karena didikan keras dari sang Ayah
“Hei, bagi duit
dong. Gue lapar nih” Gertak Dewa suatu siang
“Ampun kak, saya
cuma punya duit segini” Ucapnya dengan amat tegang sembari mengeluarkan beberapa
uang receh.
“ Gak papa, ini
cukup kok buat makan, hahaha” Tawanya sembari meninggalkan pergi junior tadi.
Dewa sekarang
sudah kelas 3 di sekolah dasar, dia murid yang sangat pintar dan pemberani. Di
usia sekecil itu dia sudah pandai membaca, berhitung serta berburu binatang. Ah
iya dia juga bisa bertanggung jawab serta cara bersosialisasi dengan baik, hal
yang harusnya dipelajari ketika sekolah menengah. Para guru sangat keheranan
dan kagum dengan kemampuanya, namun di
balik sifat kagum ternyata tak seikit pula staf guru yang tak senang dengan
sikap Dewa. Dia sudah sering sekali bertingkah kasar serta memalak adik kelas
seperti yang dilakukanya siang tadi. Sifat kasar dari pria gagah sukses
menjadikan Dewa anak yang kasar serta gila hormat.
“Ibu, ada permen
lezat, aku belikan yaa, ya ya? Rengek seorang murid ketika pulang sekolah
“Tentu nak, ini
untuk kamu” Jawab Ibunya sambil memberikan permen lollipop yang terlihat lezat.
“Wah makasi Bu”
Ujar sang anak sembari memeluk Ibunya.
Dewa yang tak
sengaja melihat pemandangan itu tanpa sadar menetaskan air mata, walaupun Sang
pria gagah tak memberiatukan bahwa wanita cantik itu telah tiada, dewa dapat
mengetahui keadaan sebenarnya berkat kecerdasan otaknya yang amat sangat. “Tes,
tes, tes” tak lama setelah air mata itu menetes ke tanah, langit juga ikut
menangis, hujan pun turun. Ah langit juga dapat memahami perasaanku ternyata,
ujar Dewa dalam hati.
“ A.. Aku suka
kamu wa, ma.. maukah kau terima bunga ini” Ucap seorang cewek teramat gugup di
suatu pagi yang cerah
“ Ha.. Apa aku
gak denger? Ucapnya teramat angkuh
“ Aku Suka ka..
kamu !!! Ujarnya sedikit lebih keras namun sangat malu mengatakanya
“Ga penting lo
itu, kasih aja bunganya ke cewek lain” Ujarnya lantas pergi meninggalkan wanita
pembawa bunga itu
Begitulah Dewa, karena tumbuh tanpa kasih
sayang seorang Ibu. Jadilah dia pribadi yang tak mengindahkan kasih sayang dan
cinta. Baginya itu semua hanya omong kosong belaka dan tak berguna. Didikan
keras dari Pria gagah itu sukses membuat hatinya sekeras batu sekarang. Dia
lebih senang mendapatkan rasa hormat dibandingkan rasa cinta, tak heran bila
dia berlagak preman di sekolah.
“Seperti
seseorang yang sepotong hatinya pernah patah, perlahan lahan dia akan lupa cara
mencintai itu bagaimana serta lupa keindahan mencintai itu seperti apa, hatinya
akan menjadi sekeras batu dan tak suci lagi. Diperlukan cinta sejati untuk
menyembuhkan penyakit seperti ini”
Karena
kepintaran dan ulah dibuatnya, akhirnya pihak sekolah meluluskan Dewa hanya
dengan waktu 2 tahun. Kehidupan di Sekolah menengah juga sama saja, dia masih
mencari sekolahnya sendiri. Sekolah menengahnya pun terkenal di hutanya. Hawa
sejuk, tempat luas, para murid cantik dan tampan serta staf guru juga teramat
baik. Namun sifat Dewa sama sekali tak berubah, walapun dia masih sangat
jenius, namun sifat gila hormat dan nakalnya makin menjadi jadi. Dia jadi makin
sering malak, seniornya malah ini yang diperlakukan begitu. Perbuatan yang
sangat berani. Singkat cerita pihak sekolah pun pusing dan langsung saja meluluskan
Dewa hanya dengan waktu 2 tahun seperti ketika sekolah dasar.
Bersambung Guys. Kalo ingin tahu kelanjutan kisahnya silakan beli novel "Derita Cewek Jelek" di Togamas kebun binatag yaa :-)
Bersambung Guys. Kalo ingin tahu kelanjutan kisahnya silakan beli novel "Derita Cewek Jelek" di Togamas kebun binatag yaa :-)
Tag :
Cinta,